Find Us On Social Media :

Dituding Sebby Sambom Jadi Antek-antek TNI, Panglima KKB Papua Damianus Magai Yogi Singgung Ada Perang Rahasia hingga Sesumbar Punya 10 Ribu Pasukan Aktif: Mereka Lebih Kuat dan Teruji

Jubir OPM Sebby Sambom yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kini tampaknya mulai terpecah belah.

Pasalnya, Panglima tertingginya, Damianus Magai Yogi dan Jubir, Sebby Sambom, kini tengah berseteru.

Tak ayal, perseteruan kedua orang penting di KKB Papua itu pun membuat OPN kini terpecah belah.

Melansir tribunmanado.co.id, KKB OPM kini diduga telah bermain dua kaki. Ada dua kubu kombatan OPM.

Sebby Sambom menyoroti pengakuan atas klaim Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) RI, Ahmad Taufan Damanik, soal pertemuannya langsung dengan Panglima OPM di pedalaman.

Penjelasan dari Komnas HAM tersebut dibantah pihak kombatan, kubu Sebby Sambom.

Sebby Sambom mengatakan Komnas HAM tidak pernah menemui Panglima OPM.

Melainkan, yang ditemui adalah kelompok binaan TNI/Polri.

Sebby menyebut, pimpinan kombatan yang ditemui Ahmad Taufan Damanik itu adalah kelompok Damianus Magai Yogi, yang tidak lain Panglima OPM yang mencuat beberapa waktu lalu.

"Kami di Komando Nasional TPNPB tidak mengakui kelompok Damianus Magai Yogi dan mereka itu kelompok binaan TNI/Polri di Paniai," kata Sebby saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (Senin (19/9/2022).

Karena itu, Sebby menilai pengakuan dari Taufan Damanik adalah untuk pencitraan saja.

Baca Juga: KKB Papua Susah Payah Kirim Surat ke Perdana Menterinya, Australia Ternyata Punya Perjanjian Penting Ini dengan Indonesia, Apa?

"Itu tidak benar dan pernyataan Ketua Komnas HAM RI Taufan Damanik ini hanya sebatas mengangkat citra Presiden RI Joko Widodo," imbuh dia.

Sebby bahkan mengirimkan sebuah foto kelompok Damianus Magai yang akrab bersama Kasat Intel Polries Nabire.

"Peletakan batu pertama untuk bangun rumah Damianus Magai (bahkan) dihadiri oleh Kapolres dan Danrem Panian, maka kami TPNPB di Komando Nasional tidak akui orang-orang yang makan dua piring seperti Demianus Magai Yogi dan kelompoknya," ucap dia.

Dilansir dari pos-kupang.com, bos Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Panglima Tertinggi West Papua Army Damianus Magai Yogi dan Juru Bicara KOMNAS TPNPB Sebby Sambom, berseteru.

Sebby Sambom menyebut Damianus Magai Yogi sebagai antek TNI. Sementara Damianus Magai Yogi menuding Sebby Sambom berinisiatif membangun Negara Sosialis Papua.

Damianus Magai Yogi juga menyebut Sebby Sambom berada dibalik kasus pasukan tentara sosialis menelanjangi 8 warga sipil dan 1 anggota TNI di Distrik Topiyai Kabupaten Paniai, Papua Barat, Sabtu 8 Oktober 2022 lalu.

Peristiwa bermula dari 8 warga sipil beserta 1 personel TNI selesai mengantar profil tank air di Distrik Aradide dan kembali ke Kampung Enarotali.

Aksi perampokan dilakukan kelompok sosialis mengatasnamakan TPNPB. Skenario kelompok sosialis dan TNI mendramakan perampokan.

Bocoran strategi Badan Inteligen Nasional (BIN) telah terbaca berdasarkan data akurat analisis sosial dan politik dalam pergerakan militer Indonesia. Tujuannya menciptakan konflik horisontal, menjalankan TPNPB-OPM demi sosialisme Indonesia serta rakyat dituduh teroris karena pegang anak panah.

Hal ini disampaikan Damianus Magai Yogi sebagaimana dilansir dari thetpn-pbnews.com. Dia mengatakan, ada perang rahasia dibalik pergerakan kelompok sosialisme di bawah pimpinan Sebby Sambom.

Damianus Magai Yogi mengatakan, pada tahun 2020, Sebby Sambom telah mewacanakan deklarasi Negara Sosialis. Hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Hukum Humaniter Internasional (HHI)

Baca Juga: Diancam Dibunuh Jika Menolak, Kepala Kampung Daerah Pedalaman Terpaksa Alirkan Dana Desa ke KKB Papua, Ombudsman: Kami Minta Persoalan Ini Segera Diselesaikan

Damianus Magai Yogi mengklaim lebih dari 10.000 pasukan aktif di seluruh wilayah West Papua, termasuk pasukan TRWP yang ada di luar negeri. Dia telah mandat langsung untuk menjalankan operasi militer sejak 1 Juli 2022.

"Kami mendapatkan informasi terakhir bahwa, pergerakan perampokan dibuat oleh TPNPB dengan pegangan anak panah. Kami terkejut. Yang menggunakan anak panah lalu merampok di jalan bukan TPNPB-OPM namun, kriminal (sosialis) dan nama gerakan mereka gerakan sosialis Indonesia," katanya.

Dia kembali menegaskan bahwa yang memegang panah merampok masyarakat sipil bukan TPNPB, TNPB, Dewan Militer dan masyarakat setempat.

"Kami pertahanan West Papua menggunakan senjata sebagai alat perang sesuai hukum humaniter. Kami tidak akan gunakan anak panah dalam perang demi mencegah kesalahpahaman terhadap masyarakat sipil. Anak panah digunakan oleh masyarakat untuk berburuh," ujar Damianus Magai Yogi.

"Indonesia juga harus paham bahwa PO kami itu, PO mutlak menggunakan perangkat nasional antara Papua dan Indonesia selain alat canggih seperti bom dan lain-lain," tambahnya.

"Paskah penyerangan anggota TPNPB oleh gabungan gerakan sosialis dan TNI di Kampung Baguwo 2022 itu menunjukkan bawah kelompok sosialis di bawah pimpinan Sebby Sambom adalah benar-benar fasilitas Indonesia yang sengaja menggunakan topeng Papua untuk memenangkan Indonesia," kata Damianus Magai Yogi.

Menurut Damianus Magai Yogi, Sebby Sambom keliru dalam pergerakan.

"Sebby Sambom dan beberapa anak buah dari kota datang menyamar di hutan menjalankan tugas dikte dari militer Indonesia."

Damianus Magai Yogi menduga upaya Sebby Sambom untuk mempersemput ruang gerak pasukannya.

"Saya tahu itu mempersempit ruang gerak saya dan pasukan saya. Namun 10 ribu pasukan aktif saya yang sedang aktif di medan perang, kekuatan mereka lebih kuat dan teruji dari kekuatan Indonesia apalagi perampok sosialis Indonesia yang sedang samar di arena kami," ujarnya.

"Kami anggap mereka adalah musuh kami yang harus ditembak demi mencegah gangguan stablitas perlawanan kami terhadap Indonesia," tandasnya. (*)