Find Us On Social Media :

Yosef Bawa-Bawa Nama Yoris saat Momen Yayasan akan Dibongkar, Eks Bendahara Bongkar Nominal Dana BOS yang Dicairkan Tersangka

Tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah melakukan cara keji untuk menghabisi kedua korban.

"Jadi bukan langsung aja ke saya marahinnya, melalui orangtuanya," jelas Dedi.

Kemudian Dedi pun mengungkap bahwa yang marah karena yayasan dibongkar itu ternyata adalah Yoris.

"Yang marah Yoris (melalui) ke bapaknya. Kata Pak Yosef teh ‘Si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar, jadi disatu-satuin sama kasus’," tuturnya.

Dedi mengatakan, hal itu disampaikan Yosef dua tahun lalu saat awal kasus Subang.

"Ini waktu pertama saya bongkar yayasan," kata dia.

Meski marah melalui Yosef, kata Dedi, Yoris sendiri tidak pernah mengungkapkan kemarahannya itu pada dirinya secara langsung.

"Ke saya gak ada, tahunya dari pak Yosef ‘marah-marah’ katanya," ujarnya.

Menurut Dedi, Yoris saat awal-awal ditanya oleh penyidik tidak pernah membahas soal yayasan.

"Setelah bapaknya masuk, dia tahu (motifnya) yayasan. Jadi harus pada jujur semua lah, kasihan almarhum," pungkas Dedi.

Dedi juga mengungkap bahwa ada dana BOS yang turun setelah Tuti dan Amel wafat.

Baca Juga: Yoris Sebut Anaknya Sampai Sudah Tak Mau Dipeluk Yosef Lagi Semenjak Kasus Pembunuhan Subang: Ke Rumah Minta Uang Aja!

Dana BOS itu turun pada 8 Oktober 2021, atau dua bulan setelah kasus Subang.

Dana BOS yang cair itu yakni Rp 77.112.000 untuk SMK Sarangpanjang.

Kemudian Rp 51.852.000 untuk SMP Sarangpanjang.

Dana tersebut diambil atau dicairkan pada tanggal 12 November 2021.Sebelumnya, Yoris juga sempat mengungkap bahwa sang ayah memang mencairkan dana setelah Tuti dan Amel tewas.

"Kata Aa teh, mamah sama Amel baru meninggal boro-boro mikirin uang. Saya marah sama papah," kata Yoris.

Bahkan saat itu, kata Yoris, dirinya didepak dari yayasan tersebut.

"Waktu itu papah tunjuk Danu jadi bendaharanya, saya malah dinonaktifkan," jelasnya.

(*)