Find Us On Social Media :

Untung Rp 300 Juta, Ini Sosok Dimas Germo Bertato Bibir Merah, Rayuan Mautnya Bisa Jerat Selebgram hingga Eks Pramugari Jadi PSK

Tampang mucikari prostitusi online yang berhasil diciduk polisi, Rabu (13/3/2024).

GridHot.ID - Polisi menciduk pria yang berperan sebagai muncikari prostitusi online.

Pria berinisial DTP (27) itu ditangkap di hotel daerah Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor pada Februari 2024 lalu.

Ini sosoknya yang mampu menggaet 20 wanita untuk terlibat dalam praktik prostitusinya.

Dilansir dari Kompas.com, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor membongkar pratik prostitusi daring atau online di Bogor dengan keuntungan ratusan juta rupiah.

Muncikari berinisial DTP (27) ditangkap di hotel kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada akhir Februari 2024.

Menurut Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar (Kombes) Bismo Teguh Prakoso, muncikari menjaring korbannya melalui di media sosial Whatsapp.

"Setelah terjadi kesepakatan, muncikari mengantarkan wanita atau korban ke hotel, kemudian dia menunggu di hotel,” ucap Bismo kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).

Keuntungan capai Rp 300 juta

Dari hasil pemeriksaan, Bismo menjelaskan, pelaku sudah menjalani bisnis haram tersebut sejak 2019 dengan keuntungan mencapai ratusan juta rupiah.

“Dari 2019-2024 mendapatkan keuntungan Rp 200-300 juta untuk membiayai gaya hidupnya,” ujar Bismo.

Adapun pelaku menerapkan tarif yang berbeda-beda bagi setiap konsumen yang berasal dari kalangan menengah atas.

Baca Juga: Rekam Jejak Tisya Erni yang Diduga Jadi Pelakor di Rumah Tangga WNA Korsel, Korban Prostitusi Online hingga Model Majalah Dewasa

Untuk menemani minum, tarif yang harus dibayar sebesar Rp 1.000.000. Dari situ, pelaku mendapatkan komisi Rp 300.000-500.000.

Untuk sekali kencan short time (durasi singkat), pelanggan dipatok tarif sebesar Rp 3.000.000 hingga Rp 15.000.000 dengan komisi pelaku Rp 1.000.000.

Sedangkan untuk kencan berdurasi panjang (long time) dipatok sebesar Rp10.000.000 hingga Rp 30.000.000 dengan komisi pelaku mencapai Rp 5.000.000 sampai Rp 10.000.000.

Ada 20 korban

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, Komisaris Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pelaku memiliki puluhan wanita yang menjadi korban praktik prostitusi.

Puluhan wanita tersebut memiliki profesi yang berbeda-beda, seperti selebgram, caddy, hingga mantan pramugari.

Di antara korban-korban yang dijajakan muncikari berinisial DT (27) tersebut, salah satunya ada yang menyandang gelar sebagai Putri Budaya.

"Jadi, ada 20 wanita terjebak dalam kelompok ini dan jadi korban,” kata Luthfi.

Melansir tribunnewsbogor.com, sosok seorang muncikari prostitusi online di Kota Bogor akhirnya berhasil diamankan oleh tim Polresta Bogor Kota.

Muncikari bernama Dimas Tri Putra (27) itu ditangkap di hotel kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Usut punya usut, ternyata sang germo sudah menjalankan aksinya sejak 2019-2024.

Baca Juga: Heboh Kasus Prostitusi Online di Purwokerto, Mucikari Tawarkan Ibu Hamil hingga Anak-anak, Polisi: Gay Juga Ada

Dari kurun waktu tersebut, ia sudah berhasil menjual 20 perempuan sekaligus kepada pria hidung belang.

20 perempuan ini kebanyakan mulai dari selebgram, caddy golf, mantan pramugari, sampai Putri Kebudayaan.

“Mereke terjerembab dalam lingkaran ini. Dari 20 orang ini kita sama sekali belum menemukan anak-anak dibawah umur yang ikut jadi korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara di Mako Polresta, Rabu (13/3/2024).

20 orang ini nantinya dikirim ke wilayah yang sudah disetujui antara ia dengan pemesan perempuan ini.

Perempuan ini bertarif mulai dari 1 juta sampai 30 juta. Pemesan yakni pria hidung belang nantinya ketika sudah deal dengan Dimas akan mengirimkan sejumlah uang melalui transfer.

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni Jawa Tengah, sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

Para perempuan ini pun mengiyakan kerjaan yang dikasih oleh Dimas ini.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta. Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan life stylenya,” ujarnya.

Rayuan Maut Sang Germo

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, hubungan Dimas dengan 20 perempuan yang ia jual yakni awalnya sebatas teman nongkrong di Tempat Hiburan Malam (THM).

“Jadi awalnya ini, korban wanita ini kenal dengan si tersangka ini karena berkawan. Mereka sering bertemu di tempat hiburan malam,” kata Luhtfi kepada TribunnewsBogor.com.

Baca Juga: Gelar Razia Kos-kosan, Satpol PP Tangsel Amankan 22 Orang Diduga Terseret Kasus Prostitusi Online, Ternyata Mereka Pasang Tarif Segini

Usai sering bertemu di THM, Dimas pun kerap meminta nomor telepon perempuan yang akhirnya terjerembab prostitusi online bersamanya.

“Akhirnya tersangka ini menawarkan kepada korban. Mau gak kerja katanya kerja kencan Short Time (ST) dan Long Time (LT) Lalu ditanya korban. Berapa tarifnya? Ada yang Rp 5 juta sampai Rp 15 juta kata si pelaku,” tambahnya.

Perempuan yang dijual Dimas akhirnya mengiyakan hal itu lantaran terpepet masalah ekonomi.

“Dari keseluruhan korban ini kami lakukan pemeriksaan yang mana melakukan hal seperti ini karena motif ekonomi untuk menenuhi gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Dimas pun langsung menyebar foto para perempuan yang hendak dijualnya itu.

“Setelah oke. Nanti pelaku minta foto korban untuk disimpan digalerinya dia. Ketika nanti ada konsumen meminta foto, baru dikirimkan,” ungkapnya.(*)