Teddy juga menjelaskan perilaku bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan pleh penyebab atau alasan tunggal.
Perilaku bunuh diri diakibatkan interaksi dari faktor biologik, genetik, psikologi, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Di dunia, setiap tahunnya 800.000 orang meninggal karena bunuh diri atau setiap 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri.
Di Indonesia, 10.000 orang setiap tahunnya meninggal karena bunuh diri atau setiap satu jam satu orang meninggal bunuh diri.
“Bunuh diri adalah penyebab utama kedua kematian pada kelompok remaja dan dewasa muda usia 15-29 tahun,” ucapnya.
Sebanyak 80-90 persen bunuh diri berhubungan dengan gangguan mental dan emosional terutama depresi.
Sekitar 40 persen penderita depresi berpikir serius untk bunuh diri, dan 15 persen melakukannya.
Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2018 dengan menggunakan alat ukur MINU untuk kelompok usia lebih dari 15 tahun angka prevalensi depresi di Indonesia 6,1 persen atau 11.315.500 orang, dan Jawa Barat 2.310.000.
Dari angka tersebut, 4.526.200 orang Indonesia memiliki ide serius bunuh diri dan 1.697.325 orang melakukannya.