Sedangkan untu Jabar 924.000 orang memiliki ide serius bunuh diri dan 346.500 orang melakukannya.
Namun, perilaku bunuh diri di kalangan akademisi masih bisa dicegah dengan advokasi pada pihak penentu kebijakan perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
Hal ini dilakukan supaya pihak kampus mengakui kesehatan jiwa termasuk bunuh diri merupakan masalah yang memerlukan perhatian dan komitmenuntuk ditanggulangi.
Kemudian lakukan assesment dan mengidentifikasi permasalahan.
Lalu buat alur rujukan dan pelayanan termasuk pembiayaan mulai dari kampus hingga ke tepat pelayanan kesehatan jiwa.
“Ada kampus di Kota Bandung yang memberi layanan kesehatan jiwa untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sebesar 50 persen. Bagi yang keuangannya terbatas dibebaskan biayanya,” ucapnya.
Upaya penting lainnya adalah pelatihan mental health first aid atau pertolongan pertama pada krisis mental dan bunuh diri.
Pelatihan singkat ini berjalan 8-16 jam.