Setelah menguras air dari areal temuan dengan pompa air, baru dilakukan ekskavasi arkeologis terhadap badan perahu.
"Paling akhir adalah proses pengangkatan perahu ke permukaan," ungkapnya.
Adi Kusno menduga, perahu baja ini dari masa Perang Dunia ke-2, satu peristiwa perang global yang berlangsung antara 1939 sampai 1945.
Adi Kusno sangat menghargai upaya Pemkab Lamongan untuk mengangkat perahu baja tersebut.
Skenario selanjutnya setelah perahu berhasil diangkat, akan dibawa ke kantor Disparbud Lamongan, selanjutnya dilakukan kajian lagi oleh para ahli.
Sementara, Kepala Disparbud Lamongan, Ismunawan, mengatakan, proses ekskavasi perahu ini secepatnya dilakukan agar tidak kedahuluan air pasang pengaruh hujan.
Ismunawan mengaku sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk mengangkat perahu yang punya nilai sejarah itu.(*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul "Perahu 7,6 Meter Diangkat dari Dasar Bengawan Solo, Diduga Kendaraan Perang Jaman Kolonial Belanda"
Komentar