Menurut Fauka, Badan Intelijen Negara (BIN) diyakini sudah bergerak dan mengantongi informasi terkait kelompok Abu Sayyaf karena kehebatan pasukan pembebasan tak berarti bila tak punya informasi lengkap terkait musuh yang dihadapi.
"Kami bergerak kalau informasi sudah A1. A1 tentang tentang jumlah, posisi, medan, keamanan yang menyandera. Di situ kita bisa tahu, ditentukan struktur pasukan," ujar Fauka.
Direktur Institute Kajian Pertahanan dan Inteligen Indonesia atau IKAPII itu menyebut, peran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala BIN Budi Gunawan sangat penting.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kenakan mobil pribadi.
Baca Juga: Dilempari Air Kencing Hingga Berakhir Ricuh di Stadion GBK, Malaysia Akan Laporkan Indonesia ke FIFA
Alasannya, Prabowo memiliki kemampuan pengalaman dalam kasus pembebasan dan kewenangan mengerahkan Kopassus.
Sedangkan Budi Gunawan sebagai pemimpin BIN memiliki jajaran yang sudah bergerak mengumpulkan segala informasi terkait kelompok Abu Sayyaf.
"Dipastikan berhasil, Insya Allah berhasil. Saya yakin, karena Pak Prabowo punya pengalaman, BG pun punya pengalaman. Kunci pembebasan sandera pertama intelijen, kedua gerakan pasukan," ujarnya pula.
(*)