Pembunuhan terkenal berikutnya yang dilakukan Pedro juga merupakan pembalasan.
Kali ini targetnya adalah ayahnya sendiri. Ayah Pedro telah membunuh sang ibu dengan 21 pukulan menggunakan parang.
Melakukan pembunuhan, ayah Pedro kemudian ditahan di penjara setempat. Penjara itulah yang akan menjadi lokasi aksi balas dendam Pedro.
Pedro mengunjungi ayahnya di penjara. Di sana ia menusuk ayahnya 22 kali hingga tewas. Nggak cuma itu, ia melakukan balas dendam atas kematian ibunya dengan cara yang kejam. Pedro memotong hati ayahnya kemudian mengunyahnya.
Pedro Rodrigues Filho akhirnya ditangkap pada 24 Mei 1973.
Ketika ditangkap, dia ditempatkan di mobil polisi bersama dua penjahat lainnya, termasuk seorang pemerkosa. Saat polisi membuka pintu mobil, mereka menemukan bahwa Pedro telah membunuh si pemerkosa.
Dikurung dalam penjara justru menjadi awal dari babak baru bagi dirinya. Berada di penjara, berarti ia dikelilingi oleh para narapidana. Merekalah yang menjadi korban Pedro selanjutnya.
Pedro Rodrigues Filho membunuh seenggaknya 47 dari sesama narapidana. Dilaporkan bahwa terpidana yang dibunuh Pedro saat dipenjara adalah orang-orang yang menurutnya pantas mendapat pembalasan.
Saat diwawancarai, ia mengatakan bahwa dia mendapat sensasi dan kegembiraan karena membunuh penjahat lain.
Dia juga mengatakan bahwa metode pembunuhan favoritnya adalah dengan menusuk atau menyayat dengan pisau.
Meskipun Pedro Rodrigues Filho pada awalnya dijatuhi hukuman 128 tahun penjara, kejahatan yang dilakukannya saat ia berada di penjara menaikkan hukumannya menjadi 400 tahun. Namun menurut hukum Brasil, hukuman penjara maksimum adalah 30 tahun.
Dia mendapat 4 tahun tambahan hukuman kurung atas pembunuhan yang ia lakukan di penjara. Jadi, ia dipenjara selama 34 tahun.
Usai menjalani masa hukuman, Pedro Rodrigues Filho si Psikopat Sempurna dibebaskan pada tahun 2007.
Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul Si 'Psikopat Sempurna': Dikenal Sebagai Pembunuh Berantai, Pria Ini Hanya Pilih Orang-orang Jahat Sebagai Target.
(*)
Source | : | Hai Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar