Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Rabu (12/2/2020) kerusuhan terjadi di Lapas Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, sekitar pukul 12.00 WIB.
Penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe membakar gedung dan fasilitas.
Terbakarnya lapas membuat semua narapidana dan tahanan dievakuasi ke Mapolres Tanah Karo.
Melansir Kompas.com, Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, kerusuhan itu terjadi pada pukul 12.00 WIB, bermula saat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari dalam blok kamar hunian berteriak-teriak.
"Lalu petugas Rutan Kabanjahe mencoba menenangkan WBP. Namun WBP malah menyerang pertugas rutan. Rusuh pun tak terelakan," kata Rika seperti dikutip dari siaran pers.
Rika menuturkan, kerusuhan ini dipicu oleh provokasi dari empat WBP yang ditetapkan sebagai tersangka setelah kedapatan memiliki sabu di dalam tahanan saat penggeledahan.
Empat WBP tersebut sempat ditahan di Polres Tanah Karo dan baru dikembalikan ke Rutan Kabanjahe pada Selasa (11/2/2020) kemarin.
Sekembalinya di Rutan Kabanjahe, keempat WBP itu memprovokasi WBP lainnya.
"Empat orang WBP tersebut justru melakukan provokasi terhadap WBP lainnya. Supaya menentang penggeledahan yang dilakukan petugas rutan bersama Kepala Rutan Kelas IIB Kabanjahe," kata Rika.
Akibatnya, WBP yang terprovokasi kemudian memberontak dengan menyerang petugas serta membakar gedung perkantoran.
Kerusuhan mereda setelah petugas gabungan dari Polres Tanah Karo, anggota TNI Batalyon 125 Simbisa, dan petugas pemadam kebakaran mendatangi lokasi.
Rika mengatakan, para WBP kemudian dievakuasi ke Polres Tanah Karo.
"Selain kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan WBP sudah dievakuasi ke Polres Tanah Karo. Kejadian kerusuhan di Rutan Kabanjahe tidak ada korban jiwa dan luka," kata Rika.
Salah satu tahanan berinisial T, mengatakan, awalnya mereka melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekannya yang dirantai.
"Awalnya ada kawan kami yang dirantai. Makanya kami enggak terima," ujar T, saat telah dimasukkan ke mobil tahanan.
Usai kerusuhan tersebut, diketahui dari unggahan akun Instagram @infokomando bahwa beberapa anggota TNI dari Yonif 125/SMB melakukan bina bela negara terhadap napi.
Unggahan berupa video tersebut menunjukkan beberapa anggota TNI tengah menyuruh napi-napi tersebut untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional Bagimu Negeri.
"Paska Kerusuhan Para Napi Disuruh Nyanyi oleh TNI
Begini kalau tentara sudah turun gunung, Napi pun disuruh nyanyi lagu Padamu Negeri dan Indonesia Raya Biar meresap sampai ubun - ubun jiwa nasionalismenya. (@infokomando)," tulis akun @infokomando menyertai unggahannya.
Sesekali para anggota TNI yang dilengkapi senjata api itu berteriak "kurang keras" pada napi guna membakar semangat bernyanyi.
Sederet lagu nasional mulai dari Padamu Negeri hingga Indonesia Raya terdengar berkumandang dari dalam rutan.
Video berdurasi 116 detik ini pun kemudian menuai pujian dari warganet.
"Apapun kejahatannya jika TNI turun tangan pasti semua adem kalem," tulis akun @dandy.hererra.
"Cocok sekali Pak TNI, bukan malah dikerasi rangkul mereka supaya jiwanya tenang tidak tersingkir kan, beri kegiatan mereka agar kerja sama nya rasa nasionalisme nya tumbuh, dekatkan mereka bahwa perbedaan bukan penghalang," balas akun @deka.hastari.
Akun lain menuliskan, "Mantapp.. tanamkan jiwa nasionalisme," tulis akun @darzbiela.(*)