Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Politisi Ini Bongkar Skandal Konspirasi Jahat WHO dan Amerika Terhadap Indonesia, Kirim Surat Terbuka Agar Jokowi Bebaskan Mantan Menkes dari Penjara, Sang Wanita Jenius Disebut Bisa Beri Pandangan Vaksin Virus Corona

Desy Kurniasari - Kamis, 19 Maret 2020 | 20:42
Fahri Hamzah minta Jokowi dan Prabowo untuk membebaskan mantan Menkes Siti Fadilah Supari
Instagram @fahrihamzah / @siti_fadilah_supari

Fahri Hamzah minta Jokowi dan Prabowo untuk membebaskan mantan Menkes Siti Fadilah Supari

"Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006 karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang," ujar Fahri Hamzah mengutip laman wikipedia.

Fahri Hamzah menceritakan sosok Siti Fadilah Supari dalam akun Twitternya @Fahrihamzah

Fahri Hamzah menceritakan sosok Siti Fadilah Supari dalam akun Twitternya @Fahrihamzah

Fahri mengatakan bahwa pada 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku berjudul “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung”.

Baca Juga: Jokowi Tak Ada Pikiran Ambil Kebijakan Lockdown, Jusuf Kalla Singgung Soal Kondisi Sebenarnya: Kita Baru Mengetes 1000, Sehingga...

Buku tersebut berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan "senjata biologis" dengan menggunakan virus flu burung.

"Bukunya dianggap membongkar konspirasi WHO dan AS. Siti Fadilah "membuka kedok" World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut," tulis Fahri Hamzah.

Melansir Kompas.com, buku tersebut menceritakan perjalanan mantan Menkes era Susilo Bambang Yudhoyono itu dalam menguak konspirasi praktik virus sharing yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: Ada yang Ditutup-tutupi, Presiden Jokowi Akui Pemerintah Tidak Sepenuhnya Terbuka Soal Informasi Virus Corona, Ini Alasannya

Menurut Siti Fadilah Supari, konspirasi tersebut telah merugikan negara-negara miskin dan negara berkembang tempat virus berasal, termasuk salah satunya Indonesia.

Dalam bukunya, ia menuliskan, konspirasi praktik pembagian virus itu dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan berbagai perusahaan vaksin internasional yang berpusat di negara-negara industri maju dengan bantuan mekanisme Global Influenza Surveillance Network.

Melalui mekanisme itu, virus yang diperoleh dari negara-negara berkembang dikirim ke WHO.

Namun, ternyata, virus-virus itu kemudian diperdagangkan sebagai vaksin oleh negara maju.

Source :Kompas.com Twitter

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x