Dalam aksi anarkis yang dilakukan, puluhan warga tidak hanya merusak bangunnan rumah milik pasangan suami istri Liasto dan Warjinah, tapi juga merusak mobil dan sepeda motor korban.
Warjinah istri Liasto mengatakan, sejauh ini dirinyalah tidak mengetahui siapa yang menuduh suaminya sebagai dukun santet.
Menurutnya, pada saat suaminya menonton televisi dan dirinya sedang bersama cucunya, tiba-tiba didatangi Kepala Desa bersama Babinsa dan warga melempari rumahnya.
"Saya disuruh pindah dari Dusun Leduk sama Kades, ya saya pindah dan menyewa rumah. Namun pagi harinya saya diusir lagi," ujar Warjina kepada TribunMadura.com, Rabu (29/4/2020).
Warjinah mengaku dirinya bersama keluarganya sudah tiga kali diusir oleh warga.
"Saya sudah mengalah meski bapaknya melarang keluar karena ini rumah dan tanah yang ditempati miliknya sendiri," bebernya.
Akibat pelemparan batu oleh warga, kata Warjinah, suaminya sempat dibawa ke rumah sakit karena terluka terkena lemparan batu.
Source | : | TribunMadura.com,tribatanewssitubondo.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar