Padahal Sarah mendapatkan itu dari China, seharga dikisaran Rp.1000 dan 2000. Untungnya jadi sangat besar sampai waktunya tiba.
Membuka Kafe
Masa kejayaan jepit badai habis karena memang bersifat musiman saja. Sarah nampaknya menyadari prospek bisnis semacam ini.
Cepat- cepat dia beralih pakaian wanita dari keuntungan bisnis aksesoris impor. Berjualan online memang tidak membutuhkan banyak modal, dibanding harus buka toko.
Didukung paras yang cantik sembari menekuni karir modeling. Dia mendapatkan tawaran pemotretan dan bahkan menjadi talent di televisi.
Sembari berjualan pakaian, Sarah mulai membangun personal branding untuk ke depan.
Banyak teman dalam keseharian sangat berpengaruh. Sarah yang humble harus ikutan nongkrong dan makan di kafe.
Alhasil dia harus berhemat karena menyangkut biaya perkuliahan. Tidak mau justru menyusahkan orang tua. Sarah bertekat fokus berbisnis sampai menyiasati pengeluaran harian.
Berhemat agar uang tidak dihamburkan sembarangan. Dari berbisnis, Sarah mendapatkan pemasukan tambahan, justru dari teman- teman kuliahnya.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar