"Biar semua orang tau, pulau doom kecil ini, miras berkeliaran, narkoba dijual bebas. Polisi tahu itu, saya sudah punya bukti dan saya akan lapor. Polisi omong kosong," paparnya.
Edo menduga bahwa adik iparnya meninggal dipukuli dan dianiaya sejak dari mobil yang membawanya ke Polres.
Sesampainya di Polres, menurut Edo, sang adik ipar juga ditembak oleh salah seorang oknum polisi dan dianiaya tahanan lain.
"Omong kosong, kok ada luka tembak. Di media juga polisi bilang berhasil menangkap, omong kosong juga. Keluarga yang menyerahkan ke polisi. Hentikan sandiwara ini!" pungkas Edo.
Edo meminta kasus tersebut diusut tuntas oleh pihak Polda Papua Barat dan Propam serta memeriksa seluruh jajaran yang ada di Polres Sorong Kota.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi perihal video itu sejak Minggu (30/8/2020) hingga Senin (31/8/2020) namun, belum ada respons dari Edo.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar