Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Uang Rupiah dan KTP WNI Miliknya Ditemukan di Markas ISIS, Sosok Pria Mojokerto Ini Disebut-sebut Sebagai Teroris Lintas Batas, Kepala BNPT: Dia Berpengaruh di Suriah

Desy Kurniasari - Selasa, 01 September 2020 | 16:13
KTP yang diduga milik WNI ditemukan saat penggeledahan sebuah rumah di Provinsi Al Bayda, Yaman
Tangkapan Layar Video Houthi

KTP yang diduga milik WNI ditemukan saat penggeledahan sebuah rumah di Provinsi Al Bayda, Yaman

Video yang diunggah pada Sabtu (29/8/2020) malam itu juga menunjukkan adanya penemuan uang pecahan rupiah di tempat yang sama.

Baca Juga: Kelompok Teroris Ali Kelora Tampaknya Tak Bisa Bersembunyi Lagi, 150 Prajurit TNI AD yang Dikirim ke Poso Punya Kemampuan Intel, Begini Sepak Terjangnya

Boy Rafli memastikan, yang bersangkutan adalah Foreign Terrorist Fighters (FTF) atau teroris lintas batas.

"Syamsul Hadi alias Abu Hatim Al sundawy al Indonesy, orang Ibnu Mas’ud, merupakan tokoh penting di Suriah. Dia teridentifikasi sebagai FTF asal Indonesia yang berpengaruh di Suriah," kata Boy Rafli, Senin (31/8/2020).

"Protracted civil war atau perang sipil di Yaman adalah daya tarik munculnya berbagai kelompok teroris di Yaman, salah satunya dengan munculnya ISIS. Oleh karena itu, dengan kekalahan ISIS di Suriah dan Irak menyebabkan sejumlah “fighters” yang relokasi (relocating)," lanjut dia.

Baca Juga: Siap Bergabung Satgas Tinombala, 150 Pasukan Terbaik TNI Langsung Dikirim ke Poso untuk Buru Kelompok Mujahidin Timur, Riwayat Tugasnya Bakal Buat Teroris Ciut Nyali Seketika

Sementara menyoal adanya uang pecahan rupiah di markas Isis di Yaman, ia menuturkan, hal itu menunjukan masih adanya Foreign Terrorist Fighters (FTF) atau teroris lintas batas yang berpindah tempat di daerah - daerah perang.

"Hal ini juga menunjukkan terjadi perpindahan “fighters” dari satu wilayah ke wilayah lainnya, khususnya negara-negara yang memiliki konflik internal," katanya lagi.

Mantan Kapolda Papua ini, menjelaskan penyerangan pada markas ISIS di Yaman oleh Houthi terjadi pada pertengahan bulan Agustus lalu.Ia tak menjelaskan lebih lanjut, bagaimana nasib WNI itu.

Sejauh ini, Indonesia menurut Boy Rafli, telah memiliki strategi PRR (prosecution, rehabilatation and reintegration) yang efektif dalam menghadapi FTF returnees dan relocators.

Baca Juga: Persembunyiannya Terbongkar, Densus 88 Hanya Butuh 3 Bulan Ringkus Sindikat Teroris ISIS di Indonesia, Salah Anggota Terbanyaknya Ada di Daerah Ini

Menurutnya, dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme telah mengatur ketentuan menghadapi FTF returnees asal Indonesia.

Source :Tribunnews.comTribunMadura.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x