Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pernah Ikut Sembunyikan Gembong Teroris Dr Azahari dan Noordin M Top, Eks Pengikut ISIS Asal Surabaya Bagikan Kisah Tobatnya, 1 Pertanyaan Jadi Titik Baliknya Berhijrah

Desy Kurniasari - Kamis, 10 September 2020 | 07:25
ILUSTRASI penangkapan teroris oleh Densus 88
TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA

ILUSTRASI penangkapan teroris oleh Densus 88

"Itu atas kesadaran sendiri. Tidak ada iming-iming uang, sallary (gaji), atau apapun," akunya.

Abu Fida juga sempat kembali melalang buana ke Suriah sebelum akhirnya kembali ke Indonesia untuk berkiprah dalam jaringan ISIS.

Langkahnya itu terendus Densus 88.

Baca Juga: Tewaskan 14 Orang, Dalang Bom Bunuh Diri di Kota Jolo Disebut-sebut Wanita Indonesia, Perwira Militer Filipina Bongkar Sosoknya

Ia kembali dicokok pada tahun 2014, 10 tahun dari kasus pertamanya.

Kali ini lantaran dugaan makar dengan terlibat deklarasi ISIS di Solo.

"Saya masih ingat sekali tanggalnya. Hari Kamis pagi, tanggal 14 Agustus 2014," ujar Abu Fida.

"Kondisi saya saat itu seperti antara hidup dan mati. Tapi Allah masih memberikan kehidupan ke saya," imbuhnya.

Abu Fida tidak menyangka penangkapan memberikan kejutan kesedihan yang luar biasa kepada anggota keluarganya.

Baca Juga: Nyamar Jadi Mahasiswa hingga Tukang Dagang Es, 3 Terduga Teroris di Semarang dan Pemalang Berhasil Diamankan Densus 88, Berikut Sosoknya

Anak keempatnya yang waktu itu masih kelas 3 SD pun terperanjat.

"Saya ditangkap setelah saya mengantar anak saya ke sekolah pada pukul 07.00 WIB," kata Abu Fida.

Source : TribunSolo

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x