"Itu atas kesadaran sendiri. Tidak ada iming-iming uang, sallary (gaji), atau apapun," akunya.
Abu Fida juga sempat kembali melalang buana ke Suriah sebelum akhirnya kembali ke Indonesia untuk berkiprah dalam jaringan ISIS.
Langkahnya itu terendus Densus 88.
Ia kembali dicokok pada tahun 2014, 10 tahun dari kasus pertamanya.
Kali ini lantaran dugaan makar dengan terlibat deklarasi ISIS di Solo.
"Saya masih ingat sekali tanggalnya. Hari Kamis pagi, tanggal 14 Agustus 2014," ujar Abu Fida.
"Kondisi saya saat itu seperti antara hidup dan mati. Tapi Allah masih memberikan kehidupan ke saya," imbuhnya.
Abu Fida tidak menyangka penangkapan memberikan kejutan kesedihan yang luar biasa kepada anggota keluarganya.
Anak keempatnya yang waktu itu masih kelas 3 SD pun terperanjat.
"Saya ditangkap setelah saya mengantar anak saya ke sekolah pada pukul 07.00 WIB," kata Abu Fida.