Catatan lain adalah, pada masa Dinasti Han 110 SM, menyebut pulau Spratly ditemukan oleh petualang China pada masa Dinasti Song, dan menjadi milik China.
Wujung Zongyao, literatur militer China mencatat kepulauan Paracel adalah miliknya, yang konon dikuasai Dinasti Ming sejak Dinasti Song jatuh.
Lalu pada masa Dinasti Qing, kepulauan Spatly dan Paracel masuk ke dalam administrasi Pulau Hainan.
Usai Perang Dunia II, China menerbitkan peta resmi kedaulatan China yang disebut sembilan garis putus-putus (nine dash line) di sekitar Laut China Selatan.
Oleh sebab itu China merasa kedigdayaan mereka di masa lampau harus dilanggengkan hingga sekarang, dan melakukan klaim atas wilayah maritim itu.
Merasa memiliki Laut China Selatan, yang juga berdempetan dengan wilayah Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Pantas China Bermuka Tebal Klaim Laut China Selatan Meski Dikecam Satu Bumi, Ternyata Catatan Kuno Kedigdayaan China Ini yang Menjadi Alasannya Ogah Mengalah (*)
Source | : | intisari |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar