Kepada awak media, kandidat presiden dari Demokrat itu mengaku tidak habis pikir dengan penolakan yang diperlihatkan oleh suami Melania itu.
"Dengar, dia bahkan mengatakan sesuatu yang sangat irasional. Saya tak tahu harus menanggapi bagaimana," kata dia dikutip AFP Rabu (23/9/2020).
Bahkan Mitt Romney, senator yang berasal dari Republik menyatakan, keraguan sang presiden akan konstitusi itu sendiri "sama sekali tak bisa diterima".
"Hal dasar dalam demokrasi adalah penyerahan kekuasaan secara damai. Tanpa itu, jadilah Belarus," jelas Romney yang kerap mengkritik Trump itu.
"Singkirkan" balotnya
Pernyataan presiden itu disampaikan setelah dia, yang mengejutkan era Presiden AS modern, mengeluhkan keadilan di pemilihan.
Dia mengomentari rencana penggunaan mail-in ballots dibanding in-person karena wabah virus corona yang melanda seluruh dunia.
"Kalian tahu, saya selama ini sangat mengeluhkan mengenai balot ini, yang jelas adalah bencana," kata dia dalam konferensi pers.
Presiden berusia 74 tahun itu berulang kali berujar, balot mail-in rawan terjadi penipuan dan dituding menjadi alat mengeruk keuntungan bagi Demokrat.
Namun, sampai saat ini belum ada bukti bahwa pengiriman lewat pos bakal memberikan dampak negatif yang signifikan di Pilpres AS.