Bahkan, dia kemudian mengusulkan agar rencana tersebut dibatalkan, di mana jika skenario itu terjadi, dia akan terus berkuasa.
"Singkirkan balotnya dan kalian akan mendapatkan, yah sejujurnya, keberlanjutan kekuasaan. Tidak akan ada serah terima," ujar dia.
Malah dalam salah satu kesempatan, sang presiden menuturkan dia berpikir pemilihan itu "hanya akan mengakhiri Mahkamah Agung AS". Dia mengatakannya di tengah upaya untuk mencalonkan calon hakim agung untuk mengisi Ruth Bader Ginsburg yang meninggal pekan lalu.
Jika ambisi Trump dan Republik sukses, maka mereka akan mempunyai sembilan hakim tertinggi yang dilaporkan begitu konservatif.
Namun Demokrat dan Joe Biden menentangnya.
Mereka menegaskan bahwa penetapan hakim agung tersisa harus menunggu hasil pemilihan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jika kalah dalam Pilpres AS, Trump tolak meletakkan jabatan dengan damai"