Setelah kandas, Joppye tak menyerah dan memulai lembaran baru untuk kuliah di Proyek Perintis 2 (ITB Bogor) di Fakultas Pertanian dan Uncen Manukwari Fakultas Peternakan.
Selama pendaftaran kulian, Joppye kembali terkendala dengan biaya.
Namun kali ini Joppye tak menyerah, ia saat itu berusaha mencari rupiah dengan ikut menjadi kuli bangunan.
"Saya ikut buruh bangunan ngaspal jalan," tegas Joppye.
"Iya ikut orang-orang PU, siram aspal di jalan, ngambil pasir. Sangking panasnya siang itu kita istirahat di emperan toko."
"Saya ada melihat ada brosur di etalase toko. Saya lihat seragam, sebenarnya saya tidak tertarik 'ah saya dari kampung kalo sekolah pakai seragam gini kan udah pasti ga ketrima'." lanjut Joppye mulai tertarik dengan penerimaan TNI.
"Cuman saya lihat persyaratan-persyaratan itu, justru tulisan paling bawah yang menarik saya. Saya ingat ' Pendaftaran dan Pendidikan Tidak Dipungut Biaya', terus saya berpikir jadi tidak butuh biaya, yasudah saya coba daftar saja," jelas Joppye.
Akhirnya Joppye menerima pengumuman untuk kuliah, ia diterima di tiga tempat yang ia daftari.
"IPB fakultas pertanian, kemudian Uncen fakultas peternakan, kemudian Akabri lulus," lanjutnya.
Joppye akhirnya memilih menjadi abdi negara lantaran pendidikan tidak memikirkan biaya.
Joppye merupakan putra kelahiran Serui, Papua, 17 Juli 1962 yang juga lulusan Akmil 1986 dari kecabangan Infanteri dan lulusan Lemhannas 2013.