Audit yang sedang berlangsung itu melihat klaim kerugian Trump sebesar 1,4 miliar dolar AS (Rp 19,8 triliun) pada tahun 2008 dan 2009.
Mengurus bisnis keluarga
Presiden Trump masih memiliki lebih dari 500 usaha, termasuk hotel, resor, dan klub golf, yang sering dia kemukakan selama masa kepresidenannya.
Putra-putra Trump yang sudah dewasa memang telah mengambil alih manajemen harian The Trump Organization begitu dia menjabat, tetapi dia tetap mempertahankan akses ke aset bisnisnya.
Partai Demokrat menyebut langkah ini penuh konflik kepentingan, menuduh Trump telah menjadikan kesepakatan bisnis potensial untuk memengaruhi kebijakan luar negeri.
Partai Demokrat itu juga mengatakan bahwa Trump menggunakan kantor kepresidenan untuk keuntungan finansial pribadi.
Setelah lengser, Trump dapat kembali ke peran yang lebih aktif di kerajaan bisnisnya.
Namun, sebagian besar kepemilikannya berada di real estat dan hotel.
Majalah bisnis Forbes memperkirakan bahwa The Trump Organization telah mengalami pukulan signifikan selama pandemi virus corona.
Valuasi bisnisnya turun 1 miliar dolar, menjadi 2,1 miliar dolar AS antara tanggal 1 - 18 Maret 2020, menurut Forbes.
Meski kursi kepresidenan mungkin berfungsi sebagai peluang bagi pemasaran, dengan cara lain hal itu juga telah merusak citra mereknya.
Menurut perhitungan dari portal real estat City Realty, harga unit kondominium di gedung milik jejaring bisnis Trump telah turun 25 persen dalam empat tahun terakhir di New York City.
Beberapa gedung apartemen juga dikabarkan telah menghapus namanya dari gedung tersebut.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar