Pada titik ini, Henri menyadari bahwa tangki drop Hawk-nya tidak mengalirkan bahan bakar dengan baik, sehingga mengganggu pusat gravitasi jet dan memengaruhi penanganannya.
Sekali lagi, pertempuran antara Hawk dan Hornet terputus, kali ini sebelum Henri melakukan kontak visual dengan jet Australia.
Henri kembali lagi ke Kupang, di mana perwira senior tampaknya memarahinya karena terlalu bersemangat untuk menghadapi Hornet.
Selama tiga hari berikutnya, pilot Hawk Indonesia tetap waspada, tetapi tidak ada lagi laporan tentang serangan udara, kata Henri.
Pilot bersiaga dari pukul 06.00 hingga 21.00, namun pada periode ini aktivitas seringkali terbatas pada menonton pesawat angkut yang datang untuk membawa bantuan ke Dili.
Sementara itu, Pasukan Internasional Timor Lorosae (INTERFET) multinasional, yang diorganisasi dan dipimpin oleh Australia, telah dikerahkan ke Timor Leste untuk membangun dan menjaga perdamaian.
Pasukan INTERFET pertama tiba di Dili pada 20 September dan pada akhir bulan, lebih dari 4.000 tentara dikerahkan.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar