Sharif mengatakan Imam dan Handana sempat membuka kaca mobil.
"Dia (Handana) ngatain lah kayaknya. Mobil polisi itu kemudian ngegunting (memotong jalur) di dekat putarah arah Balai Rakyat, lalu cekcok. Saya kira karena aparat, jadi saya tinggal pergi. Pikir saya bisa ditangani dan selesai. Saya juga lagi antar makanan," lanjut Sharif.
Saat cekcok, Imam turun dari mobil. Namun, Handana tetap berada di dalam mobil dan sempat berusaha memacu kendaraan meninggalkan Imam.
Kemudian, Sharif meninggalkan kedua mobil tersebut dan berputar arah di depan Kompleks Kejaksaan.
Tak jauh dari putaran arah, Sharif ditabrak oleh mobil Imam yang keluar dari jalur.
"Itu mobil polisi, saya lihat sepersekian detik terbang. Habis ditabrak, pandangan mata saya sempat gelap," ujar Sharif.
Selain menabrak Sharif, Imam juga menabrak dua orang pemotor lainnya, yakni Pingkan Lumintang (30) dan Dian Prasetyo (25).
Dian mengalami luka terbuka pada bagian kaki dan tangan kanan.
Sementara, Pingkan yang mengendarai Honda Vario B 3036 EPV mengalami luka pada bagian kepala sampai mengeluarkan darah, kaki kanan patah tulang, hingga akhirnya meninggal dunia.
Seorang saksi mata yang merupakan tukang parkir di sekitar tempat kejadian, Bimbo menyatakan Pingkan sempat terpental sejauh satu meter sebab ditabrak oleh mobil Aiptu Imam.