"Sebelum saya usir sebaiknya kamu pergi pak, jangan sampai nanti kamu dapat Seprin ke Kalimantan ya, Kapolda itu adiknya istri saya," tuturnya.
Sambil mengarah ke petugas yang merekam, pria tersebut lalu mengaku kalau dirinya merupakan perwira di Polda Metro.
"Saya perwira di Polda Metro, kamu bertugas saya juga bertugas," ucapnya sambil menghadap kamera.
Lalu tidak lama dari itu, beberapa orang dari restoran menutup pintu roling sambil mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait pembatasan jam operasional.
Petugas Satpol PP saat itu tidak bergeming, mereka tetap ingin berbicara baik-baik kepala pemilik restoran agar tidak terjadi kesalahan persepsi.
"Saya akan pergi ketika sudah melaksanakan tugas, bapak jangan marah-marah ke kita, bapak kalau orang purnawirawan harus paham dengan kita," ucap seorang petugas Satpol PP.
Situasi kemudian makin memanas, seorang petugas Satpol PP yang sudah dimarah-marahi oleh pemilik restoran merasa tidak dihargai.
Ucapan itu kemudian dibalas pemilik restoran yang tidak terima, "Saya yang sabar, saya menghargai kamu, silahkan pergi," ucapnya.
Petugas Satpol PP selanjutnya berusaha menunjukkan surat tugas penertiban tempat usaha yang masih buka di atas pukul 19.00 WIB.