Tetapi seorang petugas medis China berkata, "Kami semua merasa seharusnya tidak ada keraguan tentang penularan dari manusia ke manusia."
Menurut sebuah akun, dokter yang menghadiri pertemuan rumah sakit diberitahu untuk tidak berbicara tentang sifat sebenarnya dari penularan.
"Kami tahu virus ini menular dari manusia ke manusia. Tetapi ketika kami menghadiri pertemuan rumah sakit, kami diberitahu untuk tidak angkat bicara," kata seorang petugas medis.
"Para pemimpin provinsi mengatakan kepada rumah sakit untuk tidak mengatakan yang sebenarnya."
Pada 21 Januari 2020, ketika WHO mengeluarkan laporan situasi pertama tentang virus tersebut, penyakit tersebut telah menginfeksi sedikitnya 278 orang di China dan menyebar ke tiga negara lain.
Petugas medis juga mengklaim bahwa pihak berwenang mengetahui risiko perayaan Tahun Baru Imlek, menyadari bahwa perjalanan dan keramaian dapat mempercepat penyebaran virus.
"Orang-orang menyarankan di tingkat kota bahwa itu tidak boleh dilanjutkan, tetapi itu dilakukan karena acara seperti itu akan menghadirkan masyarakat yang harmonis dan sejahtera," kata salah satu dari mereka.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar