GridHot.ID - Tsania Marwa dengan Atalarick Syach masih terus berseteru.
Sebagaimana dilansir dari TribunSolo.com, Tsania Marwa dan Atalarik Syach resmi bercerai pada 15 Agustus 2017 lalu.
Kala itu, proses perceraian keduanya berjalan cukup alot.
Tsania dan Atalarik sama-sama memperebutkan hak asuh anak.
Hingga akhirnya, pada awal tahun 2020, Tsania mendapatkan hak asuk kedua anaknya melalui putusan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat.
Setelah hak asuh anak selesi, Tsania Marwa dan Atalarik Syack kini meributkan soal harta gono-gini.
Mengutip Grid Star, kediaman Tsania Marwa kabarnya didatangi pengadilan agama dan pihak Atalarik Syach.
Kedatangan itu tentu saja membuat Tsania Marwa kaget.
Sebab, pihak Atalarik Syach meminta Tsania Marwa mengembalikan hadiah ulang tahun dan seserahan saat pernikahan dulu.
Barang-barang yang dimaksud adalah tiga batang logam mulia dan buku tabungan.
"Terkait barang-barang yang kita minta ya, terdiri dari barang-barang bergerak saja, itu ada tiga batang logam mulia emas, ada perhiasan, buku tabungan, BPKB mobil," kata pengacara Atalarik Syach mengutip tayangan Insert pada Selasa (26/01/2021).
Menurut pengacara Atalarik Syach, Tsania Marwa sudah menjual semua barang pemberian mantan suaminya.
"Hanya ditemukan BPKB mobil saja, sisa barang-barang lainnya, barang-barang pertama mulai dari 3 batang logam mulia, nah dari pihak Tsania Marwa sendiri sudah mengakui bahwa 2 batang logam mulia itu telah dijual Rp100 juta dan uang itu sudah habis," kata pengacara Atalarik.
"Artinya dari bentuk pengakuan Tsania Marwa bahwa telah terbukti ada harta bersama selama perkawinan yang dijual untuk diri sendiri," tutup pengacara Atalarik.
Sedangkan pihak pengacara Tsania Marwa heran mantan suami kliennya itu meminta barang yang tidak pantas untuk diminta lagi.
"Barang seserahan diminta. Seserahan patut enggak diminta? Barang seserahan diminta. Cincin tunangan diminta. Hadiah ulang tahun diminta," kata Suryadi dikutip dari TribunnewsBogor.com.
"Kalau jam itu adalah hadiah ulang tahun. Aku pun ngasih hadiah ulang tahun dan itu enggak aku masukin gono-gini, sama sekali. Selebihnya minta seserahan, cincin waktu tunangan. Namanya harta bersama itu kan harta yang dikeluarkan setelah kita menikah dong. Kalau seserahan, apalagi pas pacaran diminta itu konyol banget," ungkap Tsania Marwa.
"Udah dimakan diminta lagi, bingung juga kita. Terus tadi dia bilang enggak boleh meriksa brankas. Agak lucu. Ini bukan penyelidikan. Yang disarankan adalah rumah tidak bergerak kayak rumah atau segala macam," pungkas pengacara Tsania, Herdiyan Saksono .
Tsania Marwah mengaku menjual emas batangannya lantaran tidak mendapat nafkah dari sang mantan.
"Emas batangan itu ada tiga, yang dua saya bawa, yang satu saya tinggal di sana (di rumah Atalarik). Saya enggak pegang uang, emas batangan itu saya jual. Karena saya enggak dapat nafkah," aku Tsania Marwa.
Atalarik Syach sendiri mengatakan tidak ingat dengan barang-barang tersebut.
"Ya memang aneh ya, sebenarnya saya sudah nggak ingat lagi dengan barang-barang yang bisa diklaim," kata Atalarik dilansir dari Insertlive, Senin (25/01/2021).
Menurut pihak Tsania Marwa total harta gono-gini yang diributkan mencapai miliaran rupiah.
"Tadi rekan saya yang merincikan kurang lebih Rp 3 miliar kalau enggak salah," ucap Herdiyan.
"Karena harta yang sudah diperoleh berdua kan cukup banyak ya, ya tinggal bagi dua aja," ucap Herdiyan.
Hingga kini persoalan harta gono-gini masih terus bergulir di proses hukum.
(*)
Source | : | tribunsolo.com,Grid Star |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar