Dengan demikian, jumlah taksiran sementara kerugian negara di kasus korupsi Asabri melampaui kerugian negara dalam skandal korupsi Jiwasraya sebesar Rp 16,81 triliun.
Pada Rabu (3/2/2021), Jaksa penyidik Jampidsus Kejaksaan menetapkan8 tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh Asabri.
"Delapan orang tersangka adalah inisial ARD, SW, HS, BE, IWS, LP, BT dan HH," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak.
Delapan tersangka adalah mantan Direktur Utama PT Asabri periode 2011-Maret 2016 Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri, dan mantan Direktur Utama PT Asabri periode Maret 2016-Juli 2020, Letjen (Purn) Sonny Widjaja.
Lalu eks Direktur Keuangan PT Asabri berinisial BE, mantan Direktur Asabri periode 2013-2014 dan 2015-2019 berinisial HS, Kepala Divisi Investasi PT Asabri Juli 2012-Januari 2017 Ilham W. Siregar dan Direktur Utama PT Prima Jaringan Lukman Purnomosidi.
Kemudian Dirut PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro dan Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat. Baik Benny maupun Heru merupakan tersangka dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.
Para tersangka langsung ditahan oleh jaksa tim penyidik selama 20 hari ke depan sejak 1 Februari 2021 hingga 20 Februari 2021, kecuali tersangka Benny dan Heru.
Hal itu lantaran keduanya sudah ditahan karena berstatus sebagai terdakwa pada kasus Jiwasraya.
"Para tersangka ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung dan di Rutan Jambe Tigaraksa Tangerang," tutur Leonard.
(*)