Gridhot.ID - Indonesia kini sedang mengejar program vaksinasi covid-19.
Diharapkan agar sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mendapat suntikan vaksin di tahun 2021.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia memang masih terus mengupayakan beberapa merek vaksin agar bisa masuk ke Tanah Air.
Selain Sinovac yang digunakan oleh Jokowi, adapula AstraZeneca dan nantinya masih ada beberapa vaksin yang diincar.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, seluruh negara di dunia berebut mendapatkan suplai vaksin Covid-19.
Hal ini ia sampaikan ketika meninjau Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Beji, Kota Depok.
“Suplai vaksin. Suplai vaksinnya kan rebutan seluruh dunia, negara yang sudah dapat kan mungkin 50-55 negara. Kita saja belum semuanya,” katanya pada wartawan, Kamis (25/3/2021).
Sebagai contoh, Budi Gunadi Sadikin mengatakan negara Thailand sempat mundur, sementara Filipina baru akan memulai proses vaksinasi.
“Kemarin juga Thailand mulai sempat mundur, Filipina baru mau mulai, Australia baru, Jepang baru, Korea Selatan baru. Ini rebutan. Kendalanya disitu,” ungkapnya.
Terkait rencana produksi sendiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kemungkinan akan berlangsung pada tahun 2022 mendatang.
“Rencananya kita akan selesaikan mulai produksi di 2022 semester dua, mudah-mudahan. Karena vaksin ini kan ada jangka waktunya, sama seperti meningitis. Jadi kita perkirakan 12-15 bulan, ya di tahun 2022 diperkirakan sudah,” imbuhnya.
Terakhir, Budi Gunadi Sadikin berujar bahwa pihaknya menargetkan, program vaksinasi tahap dua menjangkau sebanyak 38 juta jiwa sampai dengan periode Juni 2021.
“Tahap dua kan ada lansia 2,6 juta jiwa, tenaga publik 17,6 juta jiwa. Jadi ada 38 juta yang harus kita selesaikan dari 1 Maret sampai dengan 30 Juni. Selama empat bulan,” pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar