Ketika masuk, kondisi kamar dibuat remang-remang.
Tujuannya, agar tak mudah dikenali jika dirinya Waria.
Dari gestur dan pembicaraan yang terkesan dibuat-buat, korban ED curiga.
Ia mendesak Tania agar menyalakan lampu kamar untuk memastikan apakah dia perempuan atau bukan.
Begitu tahu Tania yang memiliki nama Asep, ED tidak mau meneruskan layanan seks itu.
"Korban waktu itu komplain dan tidak mau meneruskan transaksinya. Namun tersangka malah marah," terangnya.
Rupanya jiwa laki-laki Asep alias Tania langsung muncul.
Ia mengancam korban dan tetap minta uang bayaran yang sudah disepakati yakni Rp 1,5 juta.
Karena tak mau memberikan uang, Asep lalu menelpon dua teman waria lainnya yang juga berada di lokasi hotel tersebut.
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar