Yerry juga menjelaskan bahwa modus tersebut juga dapat meretas akun korbannya.
Caranya, ketika seseorang mendapatkan pesan berisi link yang mencurigakan, kemudian ia mengkliknya, maka akunnya bisa langsung kena hack.
Di sisi lain, Yerry mengatakan bahwa jika akun korban berjalan otomatis dan tersebar luas biasanya di bawah kendali peretas, karena akunnya sudah disusupi, sehingga tindakan penyebaran pesan dilakukan otomatis.
Dengan begitu, peretas dan program jahat bisa menjangkau sangat luas dalam waktu relatif cepat.
Guna mencegah dampak dari phising ini, Yerry menyarankan kepada masyarakat untuk memasang antivirus baik gratis maupun berbayar pada perangkat ponsel maupun laptop.
Dengan memasang antivirus, ketika pengguna medsos salah klik pun masih ada lapisan terakhir (software antivirus) untuk berjaga-jaga.
Selain itu, agar tidak terkena phising, sebaiknya jika bukan kenalan dan mencurigakan, maka sebaiknya lakukan blokir akun, "Jika bukan kenalan, dan mencurigakan sebaiknya diblok atau dihapus pesan tersebut," kata Yerry.
Wah ternyata bener ya dari link tersebut akun kita bisa kena hack atau diretas oleh oknum tertentu.
Lebih baik jangan klik sembarangan link yang dikirimkan oleh pengguna yang nggak kita kenal.(*)