Gridhot.ID - PPKM Darurat memang dijalankan pemerintah untuk bisa mengurangi penularan covid-19 yang kini sedang mengganas di Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, PPKM Darurat ini sempat dibocorkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) akan diperpanjang menurut arahan presiden.
"Bapak Presiden sudah memutuskan bahwa PPKM Darurat ini akan diperpanjang sampai akhir Juli," kata Muhadjir.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengaku agak berat jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus diperpanjang.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, menurut Ganjar, sebelum diputuskan PPKM akan diperpanjang atau tidak, pemerintah perlu mendengar suara masyarakat kecil terlebih dahulu.
"Kalau situasinya seperti ini, kita harus mendengarkan suara masyarakat. Masyarakat terlalu berat."
"Kalau PPKM-nya diperpanjang, tapi polanya seperti ini, masyarakat berat," kata Ganjar melalui postingan video di Instagram-nya, @ganjar_pranowo, dikutip Tribunnews, Selasa (20/7/2021).
Ia mengaku tak tega dengan masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat.
Ganjar mendengar keluhan warga yang tidak bisa makan di tempat.
Padahal di satu sisi, warga tersebut setiap harinya bekerja dan beraktivitas di jalanan.
"Nyuwun sewu ya (mohon maaf ya), saya tiap hari keliling sepedaan, aku yo ra tegel (tidak tega)."
"Bagaimana orang jualan pecel terus kemudian yang duduk di situ hanya sekian orang."
"Mohon maaf , yang mungkin dia (pembeli) kerja harus pagi, abang becak di situ, teman-teman ojol di situ, mereka mau beli (makan) enggak bisa."
'"'Saya mau beli, mau makan di mana, Pak? orang saya ini orang keliling,' gitu. Saya pikir-pikir benar juga," jelas Ganjar.
Maka dari itu, menurut Ganjar, perlu adanya pola aturan PPKM Darurat yang lebih halus.
"Meskipun itu bentuknya darurat dan diperketat maka harus soft ," ucapnya.
ia mencontohkan, aturan PPKM Darurat memperbolehkan pengunjung makan di tempat.
Tentunya, dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Saya punya pikiran kalau mereka itu jualannya, katakan ya di trotoar, yowes (ya sudah) makannya di trotoar."
"Dibatasi (jarak) 2 meter, dibuat tempat silang-silang. Itu kompromi yang bagus, menurut saya," jelas Ganjar.
(*)