Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tertunduk Sambil Menangis Minta Maaf, Oknum Perawat Tersangka Vaksin Covid-19 Kosong Akui Suntik 599 Orang di Hari Kejadian, Pelaku Ngaku Cuma Ingin Lakukan Hal Ini

Desy Kurniasari - Rabu, 11 Agustus 2021 | 09:42
Terancam satu tahun mendekam di penjara akibat ulahnya, EO, oknum perawat yang menyuntikan vaksin kosong terlihat terus menangis sesenggukan.
istimewa

Terancam satu tahun mendekam di penjara akibat ulahnya, EO, oknum perawat yang menyuntikan vaksin kosong terlihat terus menangis sesenggukan.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, unggahan viral di media sosial menarasikan adanya dugaan penyuntikan vaksin Covid-19 kosong yang diberikan kepada remaja di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Dalam unggahan yang juga disertakan video, salah satunya oleh akun Twitter @Irwan2yah, petugas kesehatan menghujamkan jarum suntik ke lengan sebelah kiri remaja tersebut.

Baca Juga: China Enteng Tebar Janji Bakal Siapkan 2 Miliar Dosis Vaksin Covid Sampai Akhir 2021, Berapa Jatah Indonesia?

Setelah diteliti, ternyata jarum suntik yang ditancapkan ke remaja tersebut kosong.

Menurut keterangan dalam video, penyuntikan vaksin kosong tersebut terjadi di salah satu sekolah di wilayah Penjaringan.

"Kejadian di Sekolah *****. Tgl. 6/8/21. Jam 12.30 suntik vaksin, ternyata suntik kosong. Setelah Protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Sebarkan agar Suster tersebut diproses," tulis akun @Irwan2yah dalam keterangan unggahan tersebut, seperti dilihat pada Senin (9/8/2021).

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati menegaskan, penyelenggara vaksinasi di sekolah tersebut bukan pemerintah setempat.

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Pihak penyelenggara tidak bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari puskesmas maupun RSUD dalam kegiatan vaksinasi tersebut.

"Nakesnya dari swasta ya, dari pihak penyelenggara. Bukan dari puskesmas, bukan dari RSUD," kata Yudi saat dikonfirmasi, Senin (9/8/2021).

Menurut Yudi, saat ini pihak penyelenggara sudah meminta maaf kepada pemerintah soal kasus yang ramai diperbincangkan ini.

Baca Juga: Mantan Menteri SBY Usulkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Para Penerima Bantuan Sosial, Ternyata Masalah Ini Jadi Alasan Utamanya

Halaman Selanjutnya

(*)

Source :TribunJakarta.comTribunSumsel.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x