Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hot News! Taliban Mulai Longgarkan Hukum Perempuan, Izinkan Mahasiswi Afganistan Kembali Berkuliah dengan Syarat dan Aturan Mengejutkan

Nicolaus - Senin, 13 September 2021 | 06:42
People standing on a vehicle hold Taliban flags as people gather near the Friendship Gate crossing point in the Pakistan-Afghanistan border town of Chaman, Pakistan July 14, 2021. Picture taken July 14, 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai
REUTERS/Abdul Khaliq Achakza

People standing on a vehicle hold Taliban flags as people gather near the Friendship Gate crossing point in the Pakistan-Afghanistan border town of Chaman, Pakistan July 14, 2021. Picture taken July 14, 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, komunitas internasional menerka-nerka kebijakan apa yang bakal mereka terapkan, termasuk pemenuhan hak-hak perempuan.

Pasalnya, ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001, anak perempuan dan wanita tidak diperkenankan mengenyam pendidikan.

Selain itu, Taliban juga melarang keras musik dan seni selama periode kekuasannya tersebut.

Kini, setelah kembali merebut kekasaan di Afghanistan, Taliban menyatakan bahwa mereka telah berubah, termasuk sikap mereka terhadap perempuan.

Baca Juga: Keluarga KD Laporkan Balik Ayah Rozak dan Umi Kalsum, Kuasa Hukum Ayu Ting Ting Ngaku Tak Mungkin Ada Ancaman dan Intimidasi, Kehadiran Sosok Ini Jadi Acuannya

Namun beberapa hari terakhir, kelompok tersebut memakai kekerasan dalam menanggapi pengunjuk rasa perempuan yang menuntut persamaan hak.

Haqqani mengatakan, Taliban tidak akan kembali ke 20 tahun lalu. “Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini,” katanya.

Haqqani menuturkan, perempuan yang melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi diwajibkan memakai hijab.

Baca Juga: Fakta Hubungan Ririn Dwi Ariyanti dan Jonathan Frizzy, Ijonk Panggil Istri Aldi Bragi dengan Sebutan 'Miss Baper Indonesia', Ini Maksud di Baliknya

Tidak jelas apakah penutup wajah juga wajib dipakai.

Dia menambahkan, pemisahan ruang kelas berdasarkan gender juga akan diterapkan.

“Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama. Kami tidak akan mengizinkan mereka bersama (dalam satu kelas),” sambung Haqqani.

Source : intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x