"AS membuat kesalahan dan membuat keputusan yang tidak masuk akal untuk menghukum dan tidak menjual peralatan militer ke Kamboja," kata Phy Siphan, juru bicara kementerian luar negeri Kamboja, pada konferensi pers pada 10 Desember.
Sebelum 8 Desember, Departemen Perdagangan AS juga memberlakukan pembatasan impor atas barang-barang Kamboja.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa negara Asia Tenggara itu perlu segera menyelesaikan "masalah tentang korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia" sebelum memulihkan hubungan baik dengan AS.
Gina Raimondo juga menekankan bahwa Kamboja perlu "mengambil tindakan untuk mengurangi pengaruh militer China" di negara itu.
Tahun lalu, Kamboja memutuskan untuk menghancurkan fasilitas militer yang didanai AS yang dibangun di pangkalan angkatan laut Ream.
Kamboja kemudian mengumumkan bahwa China akan mendukung modernisasi dan perluasan pangkalan Ream, sebuah langkah yang sangat tidak menyenangkan Washington.
Namun, pemerintah Phnom Penh membantah bahwa Beijing akan membangun pangkalan di wilayah Kamboja atau secara eksklusif menggunakan sebagian dari pelabuhan militer Ream.
(*)
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar