Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bak Coreng Muka Tentara Amerika, Negara Tetangga Indonesia Ini Blak-blakan Perintahkan Militernya Tarik dan Hancurkan Senjata Buatan AS: Kita Ingin Memiliki Pertahanan Independen!

Siti Nur Qasanah - Rabu, 15 Desember 2021 | 16:13
Ilustrasi senjata buatan Amerika Serikat
military-today.com

Ilustrasi senjata buatan Amerika Serikat

GridHot.ID - Negara tetangga Indonesia, Kamboja, mengambil langkah ekstrem.

Kamboja disebut akan menarik seluruh senjata buatan Amerika Serikat (AS) di negaranya.

Hal itu menyusul keputusan Amerika Serikat memberikan sanksi ekonomi dan embargo senjata kepada Kamboja pada 8 Desember 2021.

Melansir 24h.com.vn, pada Sabtu (11/12/21), Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan semua angkatan bersenjata di negaranya untuk memeriksa senjata buatan Amerika untuk kemudian dihancurkan atau disimpan.

Baca Juga: Tentara Amerika Dipermalukan Secara Tak Langsung, Taliban Pamerkan Lusinan Senjata Rampasan AS dan Rusia, Unjuk Kekuatan Dilakukan di Jalanan Kabul

"Baru-baru ini, AS telah memutuskan untuk membatasi penjualan senjata dan peralatan militer ke Kamboja. Ini menunjukkan bahwa keputusan yang saya buat pada tahun 1994 untuk tidak memilih AS sebagai pemasok utama senjata ke Kamboja adalah sepenuhnya benar," katanya pada 10 Desember 2021.

"Saya memerintahkan semua unit militer Kamboja untuk segera memeriksa senjata dan peralatan yang tersedia. Semua senjata dan peralatan asal AS harus ditarik untuk dihancurkan atau disimpan," sambung Hun Sen memposting keputusan itu di Facebook.

Bak coreng muka tentara Amerika, Hun Sen mengatakan senjata AS berkualitas buruk dan tidak membantu Kamboja memenangkan perang.

Baca Juga: Tentara Amerika Serikat Sampai Geleng-geleng, 1 Kapal Selam Indonesia Pernah Buat Nyali Rombongan Besar US Navy Ciut Saat Sembarangan Nyelonong di Lautan Nusantara, Begini Kisahnya yang Melegenda

"Banyak pihak yang menggunakan senjata Amerika telah kalah dalam pertempuran. Ada masanya senjata Amerika banyak diimpor ke Kamboja, membuat negara kita terlilit utang," katanya.

"Baru-baru ini, pasukan bersenjata AS gagal dalam perang di Afghanistan. Saya percaya keberanian dan semangat juang tentara Kamboja lebih dari senjata Amerika," jelasnya.

"Embargo AS terbaru adalah pesan peringatan kepada generasi pemimpin Kamboja berikutnya. Jika kita ingin memiliki pertahanan independen, jangan gunakan senjata Amerika," tambahnya.

Baca Juga: Guncang NTT dengan Kekuatan 7,4 Skala Richter, Gempa Larantuka Dapat Sorotan Internasional, Pusat Peringatan Tsunami Milik Amerika Beri Peringatan Ini untuk Indonesia

Keputusan Perdana Menteri Hun Sen muncul setelah Departemen Luar Negeri AS pada 8 Desember memberlakukan embargo senjata di Kamboja atas tuduhan "pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi".

Badan militer dan intelijen Kamboja tidak akan memiliki akses ke peralatan dan layanan pertahanan AS setelah embargo.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Stockholm (SIPRI), embargo baru tidak akan mempengaruhi kegiatan pertahanan Kamboja karena AS bukan pemasok utama senjata ke negara ini.

Baca Juga: Diboyong Suami Bulenya, Artis Ini Sekarang Jualan Tempe di Amerika, Ngaku Bahagia Meski Tinggalkan Dunia Hiburan: Kita Harus Bersyukur

"AS membuat kesalahan dan membuat keputusan yang tidak masuk akal untuk menghukum dan tidak menjual peralatan militer ke Kamboja," kata Phy Siphan, juru bicara kementerian luar negeri Kamboja, pada konferensi pers pada 10 Desember.

Sebelum 8 Desember, Departemen Perdagangan AS juga memberlakukan pembatasan impor atas barang-barang Kamboja.

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa negara Asia Tenggara itu perlu segera menyelesaikan "masalah tentang korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia" sebelum memulihkan hubungan baik dengan AS.

Baca Juga: Uang Rp 40 Juta Ditransfer Rachel Vennya dari Amerika, Oknum Satgas Covid-19 Terima Bagian Rp 30 Juta, Sisanya Dibagi untuk Tiga Sosok Ini

Gina Raimondo juga menekankan bahwa Kamboja perlu "mengambil tindakan untuk mengurangi pengaruh militer China" di negara itu.

Tahun lalu, Kamboja memutuskan untuk menghancurkan fasilitas militer yang didanai AS yang dibangun di pangkalan angkatan laut Ream.

Kamboja kemudian mengumumkan bahwa China akan mendukung modernisasi dan perluasan pangkalan Ream, sebuah langkah yang sangat tidak menyenangkan Washington.

Baca Juga: Akal Bulus Rachel Vennya Sudah Dirancang Sejak di Amerika, Niat Janda Okin Kabur dari Karantina Terbongkar Semua, Uang Rp 40 Juta Ditransfer Sebelum Tiba

Namun, pemerintah Phnom Penh membantah bahwa Beijing akan membangun pangkalan di wilayah Kamboja atau secara eksklusif menggunakan sebagian dari pelabuhan militer Ream.

(*)

Source : 24h.com.vn

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x