4. Goro
Tommy juga merambah bisnis ritel dengan mendirikan super grosir Goro yang dikelola PT Berkarya Makmur Sejahtera.
Di perusahaan itu, Tommy bertindak sebagai Komisaris Utama. Sejak Oktober 2018, Goro telah berdiri di lima titik yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua. Perusahaan akan terus membuka gerainya di berbagai kota.
Meski namanya sama, Tommy menegaskan Super Grosir Goro tak terkait dengan perusahaan PT Goro Batara Sakti yang terseret kasus tukar guling tanah (ruislag) milik Bulog beberapa tahun silam.
Tommy punya target besar menjadikan Goro bisa menjangkau setiap kabupaten dan kota melalui jaringan distribusinya.
Untuk jaringan distribusi, Goro bakal bermitra dengan warung-warung baik yang berjualan secara daring maupun luring.
Warung-warung itu juga nantinya bakal dibekali pembinaan dari manajemen Goro.
5. Properti mewah
Dikutip dari Kontan.co.id (11/4/2019), Tommy juga gencar mengembangkan bisnis properti kelas atas.
Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung.
Proyek Black Rock Golf akan dibangun di lahan seluas 100 hektare.
Sekitar 70 ha dari lahan tersebut akan dibangun menjadi lapangan golf dan driving range, 5 ha untuk Golf Club House dan Hotel bintang empat, dan 25 hektare akan dikembangkan menjadi tujuh klaster residensial villa mewah dengan jumlah 300 unit.
Black Rock Golf hanya sebagian dari rencana besar Tommy di Belitung. Rencananya dirinya bakal mengembangkan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati).
Targetnya tahun 2023 seluruh proyek ini selesai. Menurut Tommy, proyeknya yang di Belitung sudah 18 persen rampung.
Selain itu Tommy juga terlibat dalam pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Source | : | Kompas.com,Fotokita.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar