Gridhot.ID - Perang Rusia Ukraina hingga kini masih terus membuat geger beberapa negara barat dan Eropa.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Amerika Serikat bahkan terus menyuplai senjata perang ke Ukraina agar bisa melumat pasukan Vladimir Putin.
Sayangnya, di tengah gonjang-ganjing dunia akibat perang Rusia Ukraina, China seakan memanfaatkan kesempatan untuk mengirim kapal-kapal militernya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebuah kapal mata-mata China terlacak di lepas pantai barat Australia dalam jarak 50 mil laut dari fasilitas pertahanan yang sensitif.
Laporan tersebut disampaikan Australia pada Jumat (13/5/2022), meningkatkan kekhawatiran tentang perilaku China di wilayah tersebut.
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan, kapal angkatan laut China tidak berada di perairan teritorial Australia tetapi kehadirannya mengkhawatirkan.
“Ini jelas sebuah kapal mata-mata dan mereka melihat kami dan kami terus mengawasi mereka,” kata Morrison kepada wartawan.
Australia telah melacak kapal mata-mata itu selama sepekan terakhir saat berlayar melewati stasiun komunikasi angkatan laut Harold E Holt di Exmouth.
Stasiun tersebut digunakan oleh kapal selam Australia, AS, dan sekutunya, sebagaimana dilansir Reuters.
Kedutaan China di Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters ketika dihubungi.
Australia akan menggelar pemilu pada 21 Mei dan pertanyaan tentang ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh China telah menjadi tema kampanye utama.