"Ketika datang ke Mako Brimob, bersama dengan anak, terus kemudian masih pakai baju batik yang artinya netral," kata dia.
Ia pun menilai, baju yang dikenakan Putri di Mako Brimob memberikan kesan tersendiri.
"Dukungan sebagai seorang istri. Tanpa kacamata juga, dan dengan warna cukup cerah," jelasnya.
Tak hanya penampilan, Monica juga menyoroti ekspresi Putri kala itu.
"Ketika beliau menyampaikan statement-nya, saya bisa mendapati ekspresi ketakutan dan sedih," ujarnya.
Namun pernyataan itu, kata dia, tidak sesuai dengan gestur yang ditunjukkan Putri.
Guru Besar UI atau pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati soal seberapa besar kemampuan Putri Candrawathi untuk jujur dalam kasus kematian Brigadir J
"Tapi ketika beliau mengatakan saya ikhlas, nah bener nggak ikhlas? Ketika verbal mengatakan secara shuttle, pelan, halus sekali menggeleng," bebernya.
Itu artinya, kata Monica, ada ketidak sinkronan antara verbal dengan non verbal yang diperlihatkan Putri.
"Nah ini menjadi satu tanda tanya yang kita mengatakan sebagai seorang analik, kurang kredible. Antara emosi dengan ekspresi yang ditampilkan tidak kredible," jelasnya.
Ia pun mengungkap bahwa ucapan itu dampaknya pada komunikasi hanya 7 persen, tapi non verbal itu 90 persen.