"(Berarti) Belum ikhlas," tandasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyorot kekompakan Putri dan Sambo saat memilih kata-kata di depan publik.
"Ketika dalam ucapan verbal beliau mengatakan 'kami', kemudian Pak Sambo juga mengatakan 'kami' kecuali di dalam teksnya itu. Sehingga ketika bilang kami, mereka berdua masih sinkron dengan tuduhan yang disangkakan. Tuduhan dengan verbal style-nya sinkron," jelas dia.
Putri Masih dalam Kendali Ferdy Sambo
Sementara itu, Guru Besar UI atau Pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati menilai bahwa tidak ada keberanian dalam diri Putri untuk mengatakan hal yang di luar kendali Sambo.
"Dia kurang mampu untuk mengatakan hal-hal yang tidak berada dalam kendali suaminya. Jadi suaminya itu adalah orang yang dilihat dalam keadaan apapun dicintai ya. Jadi dia saya kira kurang memiliki keberanian untuk itu," bebernya.
Sikap yang dilakukan Putri ini, kata dia, merupakan upaya untuk menyelamatkan suaminya.
"Karena dia sudah diindoktrinasi-kan dalam pola pengasuhan bahwa suami itu adalah orang yang memiliki dirimu, jadi kau walau bagaimana pun harus menyelamatkan suamimu," bebernya.
Ia juga menyebut, ada budaya dan pola asuh yang membuat Putri akan tetap bersikap menyelamatkan suaminya, dalam hal ini adalah dengan diam.
Sebab, setelah lebih dari satu bulan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J, Putri baru kali ini diperiksa.
"Dia tetap berbudaya semacam itu, pengabdian. Sehingga barangkali dia berada dalam posisi tidak punya pilihan untuk berkata-kata, untuk melakukan sesuatu sehingga jalan yang diambil oleh dirinya adalah diam. Diam itu dia pikir akan menyelamatkan suaminya, menyelamatkan dia, dan terutama anak-anaknya," tandasnya.
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar