"Setelah itu, rekaman CCTV menampilkan Ferdy Sambo tiba di rumah dinas, tak lama setelah rombongan Brigadir J tiba," ungkapnya.
Saat masih di luar rumah dinas, Ferdy Sambo yang baru turun dari mobil menjatuhkan pistolnya.
"Kan (pistolnya) ditaruh di pinggangnya, dia turun dari mobil entah gimana jatuh," bebernya.
Kemudian, salah satu ajudan Ferdy Sambo terlihat ingin membantu mengambil pistol yang jatuh itu.
Ferdy Sambo lantas bereaksi agar ajudannya tidak menyentuh pistol tersebut.
"Langsung masuk dia (Sambo) ke dalam rumah. Tidak berapa lama, Yosua enggak kelihatan lagi," imbuh Taufan.
Terungkap dari CCTV di pos satpam
Lebih lanjut, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, terungkapnya gerak-gerik Brigadir J sebelum tewas itu tak terlepas CCTV yang ada di pos satpam.
CCTV itu merekam bahwa Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Brigadir J masih hidup.
Awalnya, Ahmad Taufan Damanik membeberkan bahwa seluruh kamera CCTV di TKP pembunuhan Brigadir J dirusak dan diambil oleh oknum polisi yang terlibat menghalangi penyidikan.
"Di dalam rumah TKP, iya CCTV dirusak, diambil, barang bukti digeser-geser, segala macam," bebernya.