"Tapi memang bahasa dia 'namanya juga mencoba untuk bertahan' begitu kira-kira," kata Listyo.
"Tapi ya, berkat kerja keras dari tim semuanya, termasuk bagaimana kita berusaha untuk membongkar kasus ini seterang-terangnya, Alhamdulillah semuanya kemudian bisa terungkap."
Menurut Listyo, Sambo baru mengakui pembunuhan Brigadir J setelah 2 hari ditempatkan di Patsus.
"Kemudian dari keterangan-keterangan yang ada, dari persesuaian-persesuaian, akhirnya pada saat selesai dia dipatsuskan, pada saat itu dipatsuskan, 2 hari kemudian dia mengakui," ucap Listyo.
Samboawalnya tetap berkeras mempertahankan skenario tembak menembak saat dipanggil oleh Kapolri.
"Saat itu saya sudah tanyakan kepada yang bersangkutan, 'Kamu jujur kamu terlibat atau tidak?' Saya tanyakan, dua kali saya tanyakan."
"Saya sampaikan, 'Karena saya akan memproses ini sesuai dengan fakta, jadi kalau kira-kira peristiwanya tidak seperti itu, ceritakan. Tapi kalau memang seperti itu, nanti akan kita lihat pembuktiannya sesuai dengan fakta'," kata Listyo.
Listyo kemudian kembali mengkonfirmasi temuan Timsus kepada Sambo, baik melalui panggilan telepon dan pemanggilan.
Bahkan hal itu juga dilakukan Listyo setelah Bharada E atau Richard Eliezer, mengubah keterangannya.
"Beberapa kali saya tanyakan, termasuk terakhir pada saat Richard sudah mulai berubah keterangannya, saya panggil, saya minta untuk dipanggil. Sebelumnya dihubungi dengan telepon oleh anggota kita loudspeaker, kita jelaskan, dia masih tidak mau mengakui," ucap Listyo.