Tetapi, tingkat kepedasan ini tetap berbeda bagi tiap individu.
Bisa saja ada orang yang menganggap keripik level A sudah sangat pedas. Tapi, ada orang lain yang menganggap level B tidak terasa pedas padahal dibuat lebih pedas oleh sang produsen.
Pengaruh atau dampak rasa pedas juga tergantung kondisi orang pada saat itu. Kadang-kadang, ada orang yang suka makan pedas dan tidak berakibat apa pun pada lambungnya.
Tetapi, pada waktu sedang stres atau kondisi tubuhnya tidak fit, ia buang-buang air besar ketika makan cabai dalam jumlah yang sama.
Bahkan, ada orang yang sampai pingsan.
Tapi, Hendarto menegaskan, penyebab pingsan bukan karena cabai, melainkan karena dehidrasi.
“Ini normal-normal saja. Bisa saja orang tidak hanya makan cabai tapi juga minum alkohol atau kopi yang merangsang lambung. Nah, kalau ditambah cabai, akibatnya tentu beda,” papar Hendarto.
Sama halnya dengan minum kopi.
Ada orang yang baru minum setengah gelas saja perutnya sudah kembung, sementara ada yang minum tiga gelas kopi tidak apa-apa.
Jadi, tidak bisa disamaratakan, harus dilihat juga kebiasaan dan kondisi seseorang.
Tidak berlebihan
Source | : | Nova,Youtube |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar