GridHot.ID - Kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua hingga kini masih terus bergulir di meja hijau.
Ferdy Sambo sempat keceplosan mengakui bahwa dirinya menembak punggung Yosua menggunakan senjata HS.
Sementara itu, hasil uji balistik teridentifikasi jika 8 selongsong peluru berasal dari jenis Glock dan 2 selongsong peluru dari jenis HS.
Melansir tribun-medan.com, terdakwa Ferdy Sambo keceplosan saat di persidangan, ia secara spontan mengaku telah menembak Brigadir Yosua saat di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam persidangan, Sambo keceplosan mengakui bahwa dirinya menembak punggung Yosua menggunakan senjata HS.
Momen itu terjadi saat jaksa penuntut umum (JPU) menunjukkan barang bukti berupa senjata HS di persidangan.
Saat ditunjukkan, jaksa sempat bertanya apakah Sambo menggunakan senjata HS untuk menembak Yosua.
Awalnya pengakuan itu terjadi saat jaksa bertanya kepada Sambo sambil menunjukan barang bukti berupa senjata HS hadapan hakim.
"Apakah ini yang saudara tembakan ke?" tanya jaksa.
"HS ya," ujar Sambo memotong.
"Yang saudara tembakan, yang saudara bilang ambil dari?" tanya jaksa lagi.
"Nembak ke," jawab Sambo lagi.
"Punggung?" Tanya jaksa.
"Yosua." Jawab Sambo.
"Yosua?" tanya jaksa menegaskan.
"Ya." jawab Sambo
Sambo pun terlihat gelisah sesaat setelah menjawab pertanyaan jaksa.
Dilansir dari Kompas TV, dalam persidangan, Eliezer kembali menegaskan jika Ferdy Sambo turut menembak Yosua.
Eliezer menyebut, Ferdy Sambo langsung bergerak maju saat mendengan Yosua masih merintih kesakitan setelah ditembak Eliezer.
Sambo kemudian mengeluarkan senjata nya dan menembak Yosua, baru kemudian ia menembak dinding.
Ahli Balistik Arif Sumirat menjelaskan menerima 10 selongsong peluru terkait kasus penembakan Yosua.
Hasil uji balistik teridentifikasi jika 8 selongsong peluru berasal dari jenis Glock dan 2 selongsong peluru dari jenis HS.
Saksi Ahli Balistik mengungkapkan adanya sudut tembakan dan proyektil yang merupakan hasil tembakan mengarah ke bawah.
"Kita bisa bandingkan adalah anak peluru yang tertinggal di punggung, hasil autopsi, Yang Mulia, itu kita bandingkan dan itu identik dengan Glock Yang Mulia," papar saksi Ahli Balistik
"Sementera proyektil yang ditemukan oleh Polres Jakarta Selatan, apakah itu berkaitan keluar dari proyektil dari tubuh korban?" tanya Hakim.
"Betul Yang Mulia, jadi yang dari Polres Jakarta Selatan itu senjata plus proyektil Yang Mulia, semuanya. Jadi sekali pengiriman ada 2 senjata, kemudian ada peluru, selongsong, dan serpihan" terang Arif Sumirat.
"Oke, berarti disimpulkan di lokasi TKP dan di tubuh korban itu ditemukan proyektil dari jejak laras 2 senjata tersebut?" tanya Hakim.
"Siap, betul Yang Mulia," terang Ahli Balistik Arif Sumirat.
"Jenis HS dan Glock," lanjut Hakim Ketua. (*)
Source | : | Tribun-Medan.com,Kompas TV |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar