KKB Papua Ketahuan, Jejak Penyelundupan Senjata Ilegal OPM Akhirnya Ditemukan, 2 Negara Ini Disebut Jadi Pemasoknya

Baca Juga: Lukas Enembe Diduga Alirkan Dana ke KKB Papua, Jubir KPK: Kami Kumpulkan Bukti

Untuk bisa terbang ke Jayapura, menurut Herlina, mereka hanya menunggu di Bandara Oksibil.

"Pokoknya masih banyak masyarakat yang ada tunggu pesta di sana, itu ibu-ibu dan anak," ujarnya.

Sementara itu, Siswadi, seorang pengungsi yang juga suami dari Herlina menambahkan, sejak 7 Januari 2023 hingga saat ini, kontak tembakan masih terus terjadi hingga saat ini.

Dengan teror KKB yang terjadi, menurut Siswadi, membuat masyarakat Pegubin, terutama warga nusantara, mengungsi ke Polres, Koramil, Masjid dan Gereja di Pegubin.

"Jadi situasi di sana hingga saat ini belum aman, dan ekonomi di sana lumpuh total," pungkasnya.

Dilansir dari tribunpalu.com, terungkap asal usul senjata ilegal yang selama ini digunakan KKB Papua untuk menebar teror.

Hal tersebut diketahui setelah WNI asal Papua, Anton Gobay ditangkap kepolisian Filipina, Sabtu (7/1/2023).

Diketahui, Anton Gobay merupakan simpatisan KKB Papua.

Diberitakan sebelumnya, Anton Gobay ditangkap bersama 2 rekannya yang merupakan WN Filipina karena kedapatan membawa belasan senjata api tanpa izin.

Dari penangkapan Anton Gobay, aparat keamanan setempat mengamankan 12 senjata api yang terdiri atas laras panjang dan pendek.

Berdasarkan keterangan Anton kepada Tim Polri dan Kepolisian Filipina, belasan senjata ini dibelinya di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina, untuk kembali dijual di Papua.