Djodit kemudian meminta untuk bertemu dengan Ecky guna mencari tahu keberadaan Angela.
"Akhirnya kita coba mencari tahu kontak Ecky dan mengajak bertemu, akhirnya pada 15 Juli 2019 Ecky menemui kami," kata Djodit.
Pertemuan itu dilakukan di Stasiun Gambir karena Ecky hendak pulang ke rumahnya di Bandung.
Namun Djodit tak mendapatkan titik terang, Ecky tak tahu keberadaan Angela.
Bahkan Ecky pun mengaku tengah mencari Angela untuk transaksi jual beli apartemen.
"Kamu tahu dimana (Angela) apa tidak, dia menjawab saya juga sedang mencari terkait transaksi apartemen. Bagaimana transaksinya? Katanya apartemennya sudah dibeli dan dibayar secara tunai nilainya antara Rp 800 juta - Rp 1 miliar secara tunai," jelas Djodit.
Djodit sebenarnya sudah merasa heran ketika Ecky menjelaskan soal transaksi aparteman miliaran rupiah dengan dibayar kes.
Namun karena pembawaan Ecky yang santai, Djodit tak sampai berpikir yang macam-macam.
"Kita sudah bertanya-tanya, hari gini ada yang bayar tunai sebesar itu, aneh. Tapi Ecky itu pada waktu ketemu kami menjawab dengan sangat tenang, kalem. Cuman ada dua kemungkinan, satu memang dia tak tahu apapun (Angela) dimana, yang kedua dia profesional," kata Djodit.
Dilansir dari Surya.co.id, terungkap cara-cara kejam M Ecky Lstiantho (34) menghapus jejak pembunuhan dan mutilasi terhadap Angela Hindriati (54).
Ternyata lebih dari tiga tahun jasad Angela Hindriati dibunuh dan di simpan Ecky Listiantho di tiga lokasi yang berbeda.