Tetapi, di saat evakuasi, KKB kembali melepaskan tembakan dan menyebabkan salah satu anggota bernama Praka Jumardi tertembak.
"Kemudian saat kontak tembak berhenti, anggota kami berusaha membantu mama-mama yang tertembak untuk dievakuasi dan diobati. Rupanya saat mengevakuasi, salah satu anggota kami justru kena tembak di bagian kiri," kata Sugeng.
Akibat luka tersebut, Praka Jumardi mengalami luka yang parah dan terlambat memperoleh pertolongan sehingga nyawanya tidak bisa diselamatkan.
"Kondisinya kritis dan muntah darah, setelah kami evakuasi ke pos dan begitu dokter datang, (korban anggota) sudah tidak tertolong lagi sehingga dinyatakan dokter sudah tidak ada," kata dia.
Kemudian pada Jumat siang, jenazzah Praka Jumardi dievakuasi ke Mimika dan selanjutnya akan diterbangkan ke Bone, Sulawesi Selatan.
Mengenai situasi di lokasi kejadian, Sugeng memastikan personel TNI-Polri terus bersiaga dan melakukan patroli agar KKb tidak berulah lagi di daerah tersebut dan masyarakat bisa kembali melakukan aktivitasnya dengan tenang.
"Aparat kami sedang melaksanakan patroli, ada juga yang konsolidasi untuk mengembalikan situasi kembali kondusif," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, KKB diduga menembak warga dan anggota TNI di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).
Total ada delapan orang yang menjadi korban, rinciannya enam orang mengalami luka tembak dan dua meninggal dunia.
Dua korban meninggal adalah seorang ibu bernama Tarina Murib dan seorang prajurit TNI Praka JM.
"Terjadi penembakan terhadap warga sipil, ada enam warga luka tembak dan satu ibu meninggal atas nama Tarina Murib," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Jumat.
Source | : | Serambinews.com,Tribuntoraja.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar