Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Kontak tembak terjadi di Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Jumat (3/3/2023).
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Serambinnews, 5 Maret 2023, dalam peristiwa tersebut menyebabkan satu orang warga tewas, satu anggota TNI gugur dan enam warga mengalami luka tembak.
Komandan Korem 172/PVB Brigjen Sugeng Widodo mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula pada Jumat pukul 06.45 WIT.
Saat itu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) tiba-tiba menyerang personel Satgas Raider Batalyon 303.
Sugeng menyebut, KKB melepaskan tembakan tidak terarah dalam jumlah yang cukup banyak.
"Mulai dari pagi, Batalyon 303 telah terjadi kontak tembak yang disebabkan di sana ada kelompok yang berseberangan itu membawa senjata dan menembak anggota kami yang ada di Sinak dengan membabi buta," ujar Sugeng, di Ilaga, Puncak, Jumat.
Serangan tersebut, sama sekali tidak mengenai personel TNI yang ada di lokasi kejadian.
Tetapi tidak lama berselang, diketahui ada seorang ibu yang terkena tembakan.
"Salah satu dari tembakan itu mengenai masyarakat, dalam hal ini mama-mama yang ada di sana," kata dia.
Baca Juga: 3 Weton Paling Pemaaf Menurut Primbon Jawa, Sosoknya Dikenal Bijaksana dan Disukai Banyak Orang
Mengetahui situasi tersebut, personel Batalyon 303 mencoba mengevakuasi korban yang diketahui bernama Tarina Murib ke tempat yang lebih aman dan diberikan penanganan medis.
Tetapi, di saat evakuasi, KKB kembali melepaskan tembakan dan menyebabkan salah satu anggota bernama Praka Jumardi tertembak.
"Kemudian saat kontak tembak berhenti, anggota kami berusaha membantu mama-mama yang tertembak untuk dievakuasi dan diobati. Rupanya saat mengevakuasi, salah satu anggota kami justru kena tembak di bagian kiri," kata Sugeng.
Akibat luka tersebut, Praka Jumardi mengalami luka yang parah dan terlambat memperoleh pertolongan sehingga nyawanya tidak bisa diselamatkan.
"Kondisinya kritis dan muntah darah, setelah kami evakuasi ke pos dan begitu dokter datang, (korban anggota) sudah tidak tertolong lagi sehingga dinyatakan dokter sudah tidak ada," kata dia.
Kemudian pada Jumat siang, jenazzah Praka Jumardi dievakuasi ke Mimika dan selanjutnya akan diterbangkan ke Bone, Sulawesi Selatan.
Mengenai situasi di lokasi kejadian, Sugeng memastikan personel TNI-Polri terus bersiaga dan melakukan patroli agar KKb tidak berulah lagi di daerah tersebut dan masyarakat bisa kembali melakukan aktivitasnya dengan tenang.
"Aparat kami sedang melaksanakan patroli, ada juga yang konsolidasi untuk mengembalikan situasi kembali kondusif," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, KKB diduga menembak warga dan anggota TNI di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).
Total ada delapan orang yang menjadi korban, rinciannya enam orang mengalami luka tembak dan dua meninggal dunia.
Dua korban meninggal adalah seorang ibu bernama Tarina Murib dan seorang prajurit TNI Praka JM.
"Terjadi penembakan terhadap warga sipil, ada enam warga luka tembak dan satu ibu meninggal atas nama Tarina Murib," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Jumat.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunToraja, 5 Maret 2023, sementara itu Hermanto, ayah almarhum Praka Jumardi tak menyangka anaknya meninggal saat bertugas di Papua.
Hermanto bercerita dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Praka Jumardi sekitar satu bulan lalu.
Praka Jumardin kala itu memberitahu kedua orangtuanya jika ia akan dipindahtugaskan ke Papua.
"Bulan lalu terakhir komunikasi. Dia menelepon sama mamanya, dia sampaikan mau pindah tugas. Ternyata ini maksudnya pindah tugas," jelasnya.
Hermanto juga menambahkan, semenjak anaknya menjadi anggota TNI, baru tiga kali ia melihatnya pulang ke rumah.
"Semenjak menjadi TNI tahun 2013 baru tiga kali pulang kampung. Jarang sekali memang pulang itu anakku karena bertugas," kenangnya.
"Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," tambahnya.
Sebelum mendapat kabar sang anak meninggal, Hermanto mengaku merasa gelisah terus menerus.
Kegelisahan memikirkan anak pertamanya itu membuatnya sampai tak bisa tidur dua hari dua malam.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar, anaknya yang merupakan anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (3/3/2023).
(*)
Source | : | Serambinews.com,Tribuntoraja.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar