Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunToraja, 5 Maret 2023, sementara itu Hermanto, ayah almarhum Praka Jumardi tak menyangka anaknya meninggal saat bertugas di Papua.
Hermanto bercerita dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Praka Jumardi sekitar satu bulan lalu.
Praka Jumardin kala itu memberitahu kedua orangtuanya jika ia akan dipindahtugaskan ke Papua.
"Bulan lalu terakhir komunikasi. Dia menelepon sama mamanya, dia sampaikan mau pindah tugas. Ternyata ini maksudnya pindah tugas," jelasnya.
Hermanto juga menambahkan, semenjak anaknya menjadi anggota TNI, baru tiga kali ia melihatnya pulang ke rumah.
"Semenjak menjadi TNI tahun 2013 baru tiga kali pulang kampung. Jarang sekali memang pulang itu anakku karena bertugas," kenangnya.
"Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," tambahnya.
Sebelum mendapat kabar sang anak meninggal, Hermanto mengaku merasa gelisah terus menerus.
Kegelisahan memikirkan anak pertamanya itu membuatnya sampai tak bisa tidur dua hari dua malam.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar, anaknya yang merupakan anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (3/3/2023).
(*)
Source | : | Serambinews.com,Tribuntoraja.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar