“Mengetahui hal tersebut, kemudian pelaku naik pitam dengan memaki-maki korban,” ucap Hapran dikutip dari TribunLampung, Selasa (18/4/2023).
Disaat yang bersamaan, pelaku yang sedang marah malah mengambil sebilah golok dan mengamuk di halaman belakang dengan menebaskan golok pada pohon pepaya.
Ibu pelaku yakni Aminah (60) yang kala itu mendengar dan melihat keributan, berinisiatif memasak ayam yang diminta oleh anaknya.
Setelah melihat sayur telah masak, kata Hapran, korban pun menawarkan kepada pelaku untuk makan sahur.
“Akan tetapi korban malah dimaki-maki oleh pelaku saat menawarkan sayur kepada suaminya,” jelasnya.
Pelaku sudah tidak berselera untuk makan dan malah tambah memaki korban.
“Saat itu pelaku bertambah marah dengan mengejar korban yang telah berlari keluar rumah dengan mengacungkan goloknya,” ucap Hapran.
Dikatakan Hapran, pembunuhan dilakukan di halaman rumah mereka dengan cara dibacok pada bagian tubuh korban berulang-ulang.
“Akibat kehilangan banyak darah akibat bacokan di sekujur tubuh korban, kemudian korban dinyatakan meninggal,” paparnya.
“Ada banyak luka pada bagian tubuh korban yang menyebabkan korban meninggal dunia,” tambah Harpan.
Hapran menyebut, peristiwa tersebut pun mengundang banyak warga yang melihat.
Source | : | TribunJakarta.com,Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar