“Anak saya dimakamkan di pemakaman keluarga,” ujarnya.
Busia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kepergian anaknya.
Kalaupun menggugat, anaknya sudah meninggal dunia.
Dia pun memilih mengikhlaskan kepergian putranya agar Justyn bisa tenang.
Busia sendiri tidak terlalu ingat kapan Justyn aktif jadi atlet binaraga.
Dia hanya mengetahui jika anaknya pergi ke Bali untuk bekerja dan ketika Hari Raya Idulfitri, baru pulang ke kampung halaman.
“Saya kurang tahu kapan aktif di binaraga, anaknya kalau Lebaran saja pulang,” ucapnya.
Busia mengaku anaknya merupakan sosok yang baik dan ramah.
Dia selalu menjaga etika dengan tetangga maupun teman-temannya.
Dia merupakan akan pertama dari dua bersaudara. Herman sudah menikah dan memiliki satu anak, namun pernikahannya berujung perceraian.
Sebelum ke Bali, Justyn memiliki usaha pangkas rambut.
Lantaran tidak terlalu berkembang, usaha itu kini diteruskan oleh adiknya.(*)
Source | : | Wartakotalive.com,TribunJogja.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar