Di samping itu, pihaknya berterima kasih kepada semua yang terlibat menyelesaikan masalah bayi tertukar tersebut. Ia ingin kasus ini menjadi pembelajaran bahwa kepentingan dan hak anak harus diutamakan.
"Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran buat kita semua untuk memastikan kepentingan anak harus diupayakan dan upaya malam ini sudah berhasil dan kita akan melakukan tahapan-tahapan penyerahan anak ke orang tua biologisnya masing-masing," jelas Nahar.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan, proses pengembalian dua bayi tertukar itu kepada ibu masing-masing akan dilakukan secara bertahap. Bayi laki-laki tersebut akan diserahkan dalam sebulan ke depan.
"Proses satu bulan lebih ini, nanti kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat tadi, rumah bersama ini ada di Polres Bogor," kata Rio.
"Sudah dibuat kesepakatan tentang jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti timeline agar proses bonding antara orang tua dengan si anak terjalin satu sama lain," lanjutnya.
Diketahui, polisi menyatakan hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang terhadap kedua ibu bayi di Bogor, Jawa Barat adalah 99,9 persen tidak identik.
Dengan kata lain, kedua bayi tersebut dipastikan tertukar dari orangtua biologisnya.
"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, di mana ditemukan memang 99,9 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," ucap Rio.
Dilansir dari tribunjakarta.com, perasaan Siti Mauliah atau ibu Siti (37) campur aduk setelah mendapatkan kepastian mengenai kasus bayi tertukar di Bogor.
Ia pun mengajukan permintaan untuk ibu Dian terkait bayinya yang tertukar di RS Sentosa, Bogor.
Siti mengaku bisa bernafas lega dan ceria setelah polisi mengungkapkan hasil tes DNA yang mengungkap bayinya tertukar dengan ibu Dian.